Menumbuhkan Semangat Warga Bertani

Bupati Suwirta beri bantuan mesin pengolahan jagung kepada petani di Tiagan, Klumpu (foto/sjd)

KLUMPU, Sejak demplot pagi gogo berhasil ditanam berbagai trobosan pemerintah Klungkung menggarap sektor pertanian jadi sebuah komoditi ketahanan pangan. Jagung selain sebagai menu pengganti setelah nasi selama ini jagung belum diolah secara maksimal. Pengolahn masih stagnan berdampak pada nilai jual jagung sangat rendah. Disamping itu, kebutuhan pangan tidak bergantung pada jagung kemajuan transfortasi penyeberangan arus barang lancar.

Jagung tidak lagi menjadi kebutuhan pokok masyarakat melainkan sebagai pelengkap saja. Namun hal itu, jagung perlu digarap sebagai penupang hidup masyarakat dengan mengolah jagung menjadi berbagai varian sehingga nilai jualnya tinggi.

Kepala Distanbunhut Klungkung I Wayan Durma menjelaskan, program pemerintah tidak hentinya melayangkan program pemberdayaan bidang pertanian. Setelah sukses dan berhasil demplot pagi gogo, bantuan alat pengolahan jagung diberikan kepada masyarakat. Setiap tahun Nusa Penida menghasilkan rata-rata 4.800 ton lebih setiap tahunya sebagai ketahanan pangan lokal. Sehingga perlu digenjot produksinya menghasilkan produk olahan jagung berkualitas.

Data 2013, ia menjelasakan lahan pertanian kecamatan Nusa Penida seluas 30.284 ha itupun sudah dimanfaatkan menjadi kawasan hutan lindung 80 ha sisanya lahan perkebunan 1.823 ha. Lahan yang tersisa tersebut dimanfaatkan menanam jagung, ketela pohon serta sayur lainya. Pemerintah pusat memberikan bantuan berupa bibit jagung tahun 2015 dan tahun ini juga di kecamatan Nusa Penida. Selain pemberian bibit, dua kelompok tani Wana Sari, Desa Klumpu dan Moncong Karya Bersatu Desa Batumadeg berupa alat penolahan jagung "Corn Seller ".

Bupati Suwirta mengecek hasil olahan kelompok tani (foto/sjd)

Mesin pengolahan mulai dari pemotongan jagung, penghalusan hingga menjadi tepung. Sisa pengolaan itu dimanfaatkan sebagai pakan ternak sapi. Hasil pengolahan jagung berupa " kelan " beras jagung warga lokal menyebutnya dan tepung. Dari pengolahaan jagung jadi tepung banyak yang mesti dilakukan kelompok melibatkan kelompok tani wanita mengkemas olahan tersebut baik berupa kriping atau yang lainya.

" PR kita bersama upaya mengembangkan, dimanfaatkan semua diupayakan dari hulu sampai pengolahan bisa memperdayakan kelompok tani, " ungkap Durma.
Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta didampingi Ayu Suwirta, Kabag Humas I Wayan Parna, Kadisbuntanhut Klungkung I Wayan Durma, Camat Nusa Penida I Gusti Agung Gede Putra Mahajaya serta kelompok tani mengatakan
Bantuan diberikan pemerintah guna meningkatkan peningkatan produksi mendorong, memperdayakan kelompok tani meningkatkan sejahteraan petani. Berbagai macam prorgam pemerintah bantuan peternakan & pertanian. Bahwa tahun 2016 Bali khsusunya Klungkung dan lebih mengkhusus lagi Nusa Penida ditetapkan wilayah sumber bibit Bali.

" Keunggulan Nusa Penida banyak ,cuma masyarakat kita kurang sabar menyikapi. Apa yang terjadi cepat terpengaruh meninggalkan bertani. Menekan harga sembako, pemerintah Klungkung menawarkan sistem subsidi silang pangan harga beras sama dengan harga di daratan Klungkung. Berupaya desa memiliki potensi pertanian bisa dikembangkan intenfikasi pertanian. Sebagai sebagai penghasil jagung dan ketela pohon tidak serius mengolah. Melalui bantuan alat pengolahan jagung kami meminta kelompok tani hasilnya ada peningkatan taraf hidup," terang Bupati Suwirta.(*sjd)

Share on Google Plus

wak laba

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 comments:

Post a Comment

http://waklaba.blogspot.com/. Powered by Blogger.