tamu tidak terpuji coret karang (foto/sjd)
NUSA PENIDA, Ada saja tingkah para penyelam bukan malah menjaga kelestarian terumbu karang malah melakukan aksi vadalisme atau coret-coret. Aksi inipun mendapat kecaman dari semua pihak terutama dive master lokal. Pasalnya aksi ini berdampak pada kelestarian terumbu karang. Disamping merusak pemandangan mata juga berdampak buruk perkembangan wisata bahari.
Vadalisme tersebut mendapat kecaman dari Kepala Unit Pelayanan Terpadu Kawasan Koservasi Perairan Nusa Penida I Nyoman Karyawan. Ia geram terhadap vadalisme yang dilakukan para penyelam.
" Harus dilakukan sosialisasi kembali agar benar paham sesuai dengan kode etik penyelaman. Ini sudah diluar batas, kembali mengimbau kepada dive operator mengingatkan kembali tamunya kejadian ini tidak terulang lagi, " berangnya.
Ia berencana merangkul asosiasi dive kembali mengingatkan kembali tamu paham kode etik demi keberlangsungan terumbu karang. Selain itu, berbagi informasi dengan memasang planfet disetiap boat yang beroperasi. Pertama kita akan peringatkatkan perusahaan yang bersangkutan, jika masih berlanjut maka kita lapor ke pihak berwajib karena ini merupakan tindak pidana.
" Aduhhhhh, parah. Jujur saja semua marah dengan tindakan yang nyata-nyata merusak. Sebagai pemandu selam, sudah semestinya memberikan informasi apa yang boleh dan apa yang tidak boleh. Dengan pemberian briefing yang bagus, wisatawan pasti lebih mengerti, " tegas I Wayan Bagiayasa pemandu wisata bahari lokal World Diving.
Diakui saat ini Klungkung hanya mendapatkan sampah dan kerusakan saja dari wisata bahari, mudah-mudahan dari kasus ini, baik CTC maupun KKP bisa bersinergi mencari tahu kronologi kejadian sehingga dive operator yang membawa tamu ini bisa bertanggung jawab. Bagaimaapun juga yang mengontrol tamu ini adalah dive guide dari operator diving tersebut.Setelah ketahuan bisa ditindak, sehingga tidak menjadi contoh bagi dive operator yang melakukan pembiaran dengan ulah wisatawan nakal.
" Terumbu karang aset yang luar biasa, mudah-mudahan aturan berubah dan menguntungkan Klungkung sehingga PAD dari wisata bahari bisa mendongkrak peningkatan," pintanya.
Menurut Coral Triangle Center Dewa Wira Sanjaya, sejauh laporan yang masuk melalui sosial media Kepala UPT sudah mengecek keberadaan terumbu karang kena aksi vadalisme. Masalah sudah diproteksi semua kalangan tentunya pelaku wisata bahari lokal.
" Kepastian kronologis kejadian tersebut langsung dari sumbernya dan oleh karena itu, saya coba menghubungi yang bersangkutan tadi pagi. Dan sore ini mudah-mudahan bisa ketemu untuk dapat info yang jelas," kata Wira Sanjaya.
Kegiatan penyadartahuan, menurutnya harus tetap dilakukan seperti saat ini keliling ke sekolah dan masyarakat tapi mungkin perlu juga ditingkatkan dalam cakupan lebih luas yaitu para pelaku wisaata yang ada di Denpasar, Padangbai, Serangan dan lainnya.
Aksi vadalisme tersebut di daerah Toyapakeh dengan berbagai varian tulisan baik nama seseorang bahkan ada tulisan huruf China.(*sjd)
0 comments:
Post a Comment