sekaha teruna bersihkan sampah di pantai (foto/sjd)
BATUNUNGGUL, Pelabuhan Tradisional Sampalan salah satu pintu masuk menuju Nusa Penida. Keberadaan pelabuhan tersebut sangat setris berdekatan dengan pusat bisnis dan pusat pemerintahan kecamatan Nusa Penida. Kesan pertama menginjakan kaki kenyamanan hal penting disini terutama masalah kebersihan. Lingkungan bersih hatipun ikut bersih mata telanjang nyaman melihat begitu juga dengan pelancong berkunjung.
Hal ini disampaikan Ketua Sekaha Teruna Yowana Bhakti yang baru terpilih I Dewa Made Suhendra saat ditemui mengatakan lingkungan bersih vibrasi tersebut berimbas pada semua semua pasang mata yang berkunjung ke Nusa Penida melalaui pelabuhan terlebih dahulu kesan pandangan pertama terhadap Nusa Penida. Bhakti sosial yang kita lakukan bukan sekedar seremonial saja namun dilakukan secara berkesinambungan menjaga kebersihan pelabuhan dan lingkungan sekitarnya. Tentunya tidak sekaha teruna saja, semua lapisan masyarakat untuk ikut menjaga lingkungan dengan membuang sampah pada tempatnya. Diakuinya, budaya kesadaran membuang sampah pada tempatnya tidak semudah itu, butuh proses mengajak mereka menghapus buang sampah sembarangan. Sehari jelang Hari Raya Kuningan momen yang tepat mengajak sekaha teruna dan masyarakat lainya memaknai kemenangan dengan kegiatan positif.
" Berjejer bak sampah disiapkan tapi masih masyarakat membuang sampah tidak meindahkan. Kami sekaha teruma kembali menyadarkan semua lapisan masyarakat mengajak tetap menjaga kebersihan dengan membuang sampah tempatnya, " ajakan Suhendra.
Menurutnya, sesuai program yang dilayangkan pemerintah melalui Sapta pesona sekaha menterjemahkan dengan kegiatan bersih pantai secara berkelanjutan. Sederhana saja cukup buang sampah pada tempatnya.
Kegiatan bersih pantai yang dilakukan Sekaha Teruna Yowana Bhakti Banjar Sampalan, Desa Pakraman Dalem Setra Batununggul melibatkan sebanyak 45 sekaha teruna menyisir pantai Pura Dalem setempat bergerak menuju pelabuhan tradisional Sampalan. (*sjd)
0 comments:
Post a Comment