Kode Alam Gunung Meletus Sujana Kenyem

karya Nyoman Sujana Kenyem (foto/sjd)

Gunung dan laut sumber kehidupan di bumi, konsep segara gunung sudah telah ada sejak peradaban lahir. Kesimbangan menjadi panduan ideologi kehidupan di Bali. Kedua tempat ini disucikan. Bumi kita pijak sudah marah bahkan murka pada manusia karena mengexploitasi terlalu berlebihan. Kedua tempat ini sudah memberikan insan kehidupan hidup hingga kini tanpa pramrih. Setulus hati walaupun kejahatan rakus mengeruk hasilnya. Tanda peringatan sudah lampu kuning toh tidak dihiraukan malah sebagai hukuman biasa layaknya murid kena peringatan dari gurunya.

Gunung dan segara muntah melihat tingkah aneh-aneh manusia. Kemarahan gunung memuncak memuntahkan lahar. Sudah banyak gunung meletus terjadi di Indonesia terkahir kali Gunung Agung meletus tahun 1963. Dasyat. Api pijar merah meleleh terlihat jelas dari seberang pulau Nusa Penida. Pijar merah mengamuk melintas dan membrangus. Entah berapa orang jadi korbannya. Eling dan ingat bumi yang kita pijak perlu ruwat dalam artian keseimbangan.

Fenomena musibah gunung meletus melanda Indonesia menginspirasi perupa Nyoman Sujana Kenyem. Karya kanvas ukuran 200 x 300 cm mengambarkan bagaimana musibah gunung meletus memuntahkan larva. Tergabung group Niti Rupa dalan pemaran bertajuk Niti Bumi. Segala kehidupan bersumber dsri bumi. Sudut pandang Sujana Kenyem melihat musibah gunung meletus sebagai renungan kita bersama agar tetao menjaga bumi beserta isisnya demi keberlangsungan hidup masa kini dan selanjutnya. Tri hita karana panjangan semata implementasi sebatas testorika pajangan dinding. Mulut mudah sekali mengatakan konsep tersebut tapi masih saja bentrok dengan hati.(*)

Santana Ja Dewa, Bentara Budaya Bali 3-6-2016
Share on Google Plus

wak laba

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.

1 comments:

http://waklaba.blogspot.com/. Powered by Blogger.