Eskala Darma Central Seni di Nusa Penida

perayaan hut Eskala dibalai banjar setempat (foto/sjd)


KUTAMPI, Sekaha Teruna garda depan tongkat estafet pelestarian budaya. Peran penting tersebut dituntut menunjukan jati diri sebagai generasi muda melawan gempuran globalisasi. Jiwa meledak-ledak sedikit rapuh terhipnotis sebuah rayuan hal-hal yang negatif seperti narkoba. Perkembangan pariwisata tutup kemungkinan arus pengaruh yang dibilang kekinian namun bersebrangan dengan budaya, setidaknya ambil yang positifnya. Berkreatifitas berkesenian cara ampuh mempagari diri sekaligus mempersatukan pemuda.

" Rel informasi dan pergaulan semakin cepat masuk tentunya sebagai sekaha teruna memilah memfilter diri. Jangan terlepas rel akar budaya Bali, kewatiran ini bukan berlebihan tapi lebih prematur membentengi diri, " kata Kadek Kori Agung saat ditemui perayaan hut Ketua ST. Eskala Darma, Jurangpahit, Desa Pakraman Mastulan.

Menurutnya, apa yang sudah dilakukan terdahulu setidak sebagai repleksi melangkah lebih baik bukan malah mundur. Sampai sejauh ini, banjar kami sudah dikenal sebagai central seni baik seni tabuh, tari dan ukir. Banyak seniman lahir dari masa ke masa berkiprah di ajang PKB. Dengan berkesenianlah tumbuh jati diri sebagai orang Bali wajib melestarikan.

Ia menambahakan ST. Eskala Darma memasuki hut 33 tahun banyak sudah dilakukan melihat proses pendahulu adalah sebagai pijakan sementara masa kini melanjutkannya.

Camat Nusa Pendia I Gusti Agung Mahajaya menyampaikan sekaha teruna Jurangpahit selayaknya diacungi jempol keratifitas berkesenian banyak sudah pemuda ikut andil di ajang PKB, tentunya terus melakukan regenerasi lebih intens. Pengaruh kekianian ada (*)
Share on Google Plus

wak laba

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 comments:

Post a Comment

http://waklaba.blogspot.com/. Powered by Blogger.