Kerusakan Bumi Diangkat Ruang Pameran Seni

ekpresi perupa peka terhadap isu lingkungan dan bumi (foto/sjd)

GIANYAR, Isu lingkungan sedang menjadi perbincangan pelik, keberpihakan masih diambang batas. Bumi sebuah sandaran hidup telah lama mengabdi kepada insan kehidupan tapi telah ditelantaran bahkan dibiarkan rusak. Parah emang begitu keyataan terjadi, kepentinganlah faktor utama menggeruk habis hasil tanpa memikirkan dampak yang ditimbulkan.

Hal ini disampaikan perwakilan Komunitas Niti Rupa I Wayan Redika dalam pemeran lukisan bertaj...uk " Niti Bumi di Bentara Budaya Bali, Ketewel, Gianyar. Redika dalam sambutannya menyampaikan banyak peristiwa alam yang terlah mengajarkan kita ingat dan eling terhadap lingkungan dan bumi yang dipijak. Bumi murka akan mengakibatkan semua insan yang hidup terkena bencana. Bumi marah pada kita.

Setidaknya, melalui pemeran ini mengajak dan peduli terhadap lingkungan.

" Betapa penting bumi, kerusakan bumi sudah tidak bisa tawar perlu intropeksi dan repleksi dalam diri menjaga bumi, " tegasnya.

Hal senada kurator I Wayan Sariyoga Parta, bumi telah memberikan segala tanpa pamrih namun manusialah terkadang lupa mementingkan ego. Ketika sudah parah baru ingat, mari jaga bumi ini untuk keberlangsungan hidup masa kini dan nanti.

Pameran lukisan komunitas perupa Niti Rupa bertajuk Niti Bumi melibatkan 12 perupa diantaranya I Wayan Redika, Made Wiradana, Made Supena, Umar Jelantik, Nyoman Sujana Kenyem, Teja Asmara, Made Galung Wiratmaja, Made Gunawan, Loka Suara, Puput Paramadika & Putu Bambang Juliarta. Pemeran dibuka dengan pembacaan puisi niti bumi selanjutnya performance band Manu. (*)

berikut gambar pameran lukisan Niti Rupa bertajuk Niti Bumi :









Share on Google Plus

wak laba

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 comments:

Post a Comment

http://waklaba.blogspot.com/. Powered by Blogger.