Batununggul
(waklaba.blogspot.com)
Lawar salah
satu makanan khas Bali yang sering dijumpai saat perayaan Hari Raya maupun
hajatan orang Bali. Hari Raya Galungan sebagain besar masyarakat Bali membuat
lawar dan hidangan pedamping yakni ares. Ares sendiri merupakan makanan berkuah
yang terbuat dari batang pisang. Diramu dengan olahan sambal khas Bali.
Menurut Ketua
ST. Yowana Bhakti I Dewa Made Dwipayana, langkah awal perkenalan sekahe teruna
cara membuat lawar. Tidak semata hanya bisa menikmati hidangan ini tapi paling
tidak bisa cara membuat.
“ kami sengaja mengambil moment Hari Raya
Galungan, saat inilah semua sekahe teruna berkumpul baik yang dirantuan maupun menetap,
“ ujarnya Kamis, (16/7/2015).
Dwipayana
lebih menekankan kegiatan ini sangat mempererat tali persaudaraan satu sama
lainya. Rasa kebersaaan ini akan terus tertanam dibenak sekare teruna.
Lawar idintik
dengan makan bersama. Di Karangasem makan bersama disebut dengan megibung. Ternyata
Nusa Penida memiliki budaya makan bersama yang dinamakan nyadegang. Hampir sama
yang dilakukan di daerah Karangasem bedanya satu porsi berempat.
“ saya menyambut
baik kegiatan ngelawar. ini salah satu inplementasi memperkenalkan ngelawar
kepada generasi muda. tradisi ini sangat erat kaitannya kegiatan upacara maupun
kegiatan agama lainya sehingga akan terus dilakukan. Ilmu yang sudah didapat mudah-mudahan
bisa diterapkan dimasyarakat, “ tutur Bendesa Desa Pakraman Dalem Setra
batununggul I Dewa Ketut Tayanegara.
Tayanegara
menambahkan budaya nyadegang salah satu tradisi yang dilakukan turun temurun
pada saat hari raya , piodalan serta kegiatan lainya.
Oleh :
Santana Ja Dewa
0 comments:
Post a Comment