Timnas Mempersatukan Indonesia

pic. Widana Noesa

Masyarakat Indonesia sudah lelah diterjang berbagai isu mulai makar, teroris serta yang paling seksi yakni penistaan agama. Energi tumpah mengalir tidak tau entah kemana mengalirnya. Pro dan kontrak masalah penistaan agama memblok masyarakat kita jadi dua kubu. Masalah ini pada dasarnya sudah ditangani pihak hukum, sikapi dengan kepala dingin dan tetap percayakanla...h pada penegak hukum.

Makar juga masalah heboh mengalahkan hebohnya acara dangdut akademi. Riak-riak yang masif tentu sangat membahayakan negeri tercinta ini. Mudah sekali masyarakat negeri yang dijuluki seribu pulau terhasut ujung-ujungnya tidak tau maksud dan tujuan yang jelas tindakan-tindakan tersebut melanggar hukum. Pengalihan isu yang berkembang penangkapan teroris membuat berang Kapolri. Padahal aksi teroris sangat berbahaya mengancam keamanan negara ini. Kita dibentuk berbagai kultur, budaya dan agama sensitif sekali bila isu tersebut digoreng. Negeri kita dibentuk pada dasarnya menyatukan berbagai keanekaragaman berbagai hal menjadi satu yang tertuang dalam Pancasila.

Kekuatan Pancasila adalah spirit kebersaman dari perbedaan dari Sabang sampai Merauke. Merajut kebenekaan harapan baru ketika Tim Nasional Indonesia berlaga. Sentris kedaerah baik pendukung club selama ini bersitegang satu sama lain sirnah. Mumentum ini sangat baik dipupuk dan dipelihara demi kelangsungan kebinekaan. Dukungan dan doa masyarakat Indonesia patut diacungi jempol membakar semangat perjuangan pahlawan olahraga yang sedang berlaga. Berkumpul, bercengkrama dengan pendukung fanatik masing-masing club berbagai atribut hanya satu misi mendukung Timnas berlaga walaupun hasilnya tidak sesuai harapan. Setidaknya perjuangan habis-habis timnas berjuang hingga babak final patut diapresiasi. Olahraga sepok bola memang paling digemari masyarakat Indonesia. Persiapan mepet setelah disangsi FIFA 1,5 tahun timnas yang dibentuk banyak kendala yang dihadapi selain club membatasi pemainya hanya boleh dua. Selain itu juga, kontestan lainya jauh-jauh hari mempersiapkan timnas lebih matang dari Indonesia.

Awal penyisihan hasilnya kurang memuaskan para pendukung timnas, semangat juang pemain timnas yang tidak diunggulkan mampu berhasil lolos dari fase group. Menyingkirkan Singapore dan Vietnam adalah diluar dugaan. Hampir setiap pertandingan Timnas mampu mencetak dua bijit gol kecuali lep kedua final. Lolosnya timnas banyak masyarakat mengeluk-lelukan, mesanjung menyamai pencapain Timnas Portugal. Keberuntunga masih saja tidak perpihak untuk Indonesia.

Tapi, hasil itu cukup membasuh masyarakat atas pencapian. Selama pergelatan Piala AFF ada suastu pelajaran yang diambil. Keretakan dibangus isu-isu yang berkembang setidaknya tidak mempengaruhi kebenekaan mendukung timnas kita. Itulah kekuatan sepak bola melupakan dari mana berasal. Penting disini, kebenekaan harga mati tersebut ada sebuah harapan. (*)

Oleh : Santana Ja Dewa


Share on Google Plus

wak laba

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 comments:

Post a Comment

http://waklaba.blogspot.com/. Powered by Blogger.