pemangku ngunying saat upacara nyeguin (foto/aguswahyudi)
Setelah perayaan Siwalatri tepatnya tilem kepitu Desa
Pakraman Batumulapan, Desa Batununggul menggelar upacara penyeimbangan semesta.
Nyeguin adalah ritual setiap tahun yang dilaksanakan wujud syukur kepada
penguasa laut atas kelimpahan alam. Laut merupakan kehidupan masyarakat yang
senantiasi perlu diruwat keberadaannya.
Mangku Agus Wahyudi saat dikomfirmasi, Rabu (17/1)
menyampaiakan sasih kepitu pada bulan mati atau tilem masyarakat kami
melaksanakan pecaruan yang dilaksanakan di pantai sungai mati lebih dikenal
kalangan warga Loloan. Pelaksanaan upacara nyeguin diiringi tarian sakral
seorang pemangku ngunying keris tetamian " warisan leluhur.
Batumulapan yang terletak daerah pesisir
menggantungkan hidup pada laut.
Keharmonisan daerah pesisir dari unsur sekal dan
niskala. Upacara ini bentuk ucapan puji syukur kepada Bhatara Baruna sebagai
penguasa laut agas diberikan kelimpahan dan kselamatan.
Sementara Bendesa Desa Batumulapan, I Wayan Sweca
mengatakan keseimbangan semesta sesuai dengan konsep Tri Hita Karana bahwa
kelangsungan semesta terutama pesisir memberikan kenyaman dalam berkatifitas
secara sekal dan niskala. Nyeguin adalah persembahan penguasa laut menetralisir
lingkungan melalui pencaruan.*
0 comments:
Post a Comment