Gede Tanjung
Mengenyam pendidikan waktu Sekolah Dasar pasti ditanya
oleh gurunya akan cita-cita. Ini biasa dilakukan guru kepada siswa bermaksud
berangan-angan sebuah cita-cita yang diinginkan nanti.
Sementara siswa menjawab polos mengenai cita-cita
tatkala ditanya, lingkungan sekitar yang dilihatnya akan membentuk pikiran
mereka sehingga itu dijadikan pedoman sebuah angan. Waktulah menjawab sebuah
yang dicitakan. Guru, polisi, dokter paling banyak diminati siswa yang masih
lugu mengambarkan cita-citanya.
Penginapan Gede Tanjung Diwi Cottage tinggal proses akhir
Gede Tanjung mungkin merasakan hal itu, bapak dua anak
ini menghitung mundur waktu sekolah dasar memutar kembali cita-cita yang
diucapkan. Ketawa mengingat kembali hal tersebut membuat dirinya senyum-senyum.
Kumis berteriak jumawa yang tak jelas mengingat kembali.
Pariwisata sepertinnya menjebak secara halus, dirinya
ditarik bagaikan magnet terjun dunia yang tak trend pada masanya. Pergolakan
berkecambuk, perlahan dunia pariwisata setelah dijalani semakin asyik.
Keasyikan bagi dirinya ketika bisa memberikan optimal pada dunia baru ( pariwisata).
Disiplin ilmu pariwisata, Bapak asal Sebunibus, Desa
Sakti mengimplementasikan sebagai mengajar disebuah kampus pariwisata di Bali.
Berbagi ilmu menyenangkan lebih-lebih ilmu yang ditranfer kepada anak didiknya
cepat diterima. Ia tidak mentok hanya teori saja, perkembangan kampung halaman
Nusa Penida pariwisata sumringah.
Ketertarikan membuat penginapan ia lakukan sebagai
upaya menyeimbangkan ilmu yang telah ajarkan kepada mahasiswa. Penginapan yang
berlokasi dekat destinasi Crystalbay, pembuatannya tinggal proses akhir. Berani
dalam dunia yang berbeda walaupun hampir sama tetapi kontennya dalam posisi
beda.*
0 comments:
Post a Comment