sosialisasi BNNP Bali bahaya narkoba (foto/sjd)
SUANA,
Perang terjadap narkoba gencar dilakukan termasuk Kabupaten Klungkung. Sebagai
target pemasaran, wilayah sedang berkembang pariwisata di bumi serombotan.
Berbagai cara dilakukan pengedar menembus sasaran target.
"
Narkoba mulai masuk kepelosok dengan berbagai cara mulai menempel barang
ditempat tertentu, menggunakan bungkus rokok, botol handbodyb dll. Perkembangan
pariwisata memicu peredaran narkoba semakin gencar, " kata Kasat Narkoba Polres Klungkung AKP. Wiastu Andre Raino,SH saat
penyuluhan narkoba di Nusa Penida yang dihadiri Camat Nusa Penida I Gusti Agung
Gede Mahajaya.
Dia
menjelaskan kasus yang terjadi di tahun 2015 sebanyak 7 kasus, mengawali tahun
2016 kasus narkoba terjadi satu kasus. Peredaran minuman keras sangat tinggi
pada tahun 2015 saja kasusnya sampai 107 sedangkan awal tahun ini 2 kasus.
Miras yang disita berjenis arak dan tuak. Sekian kasus yang terjadi di
Klungkung baik narkoba maupun miras transaksi dilakukan diparkiran dan jalan
umum.
Pelaku
narkoba ada salah satunya dari Nusa Penida, lebih lanjut Raino mengatakan
peredaran narkoba sudah memasuki wilayah kepulauan Nusa Penida. Barang haram
tersebut datang dari luar pulau. Nusa Penida sasaran target peredaran narkoba
pesat perkembangan pariwisata pemicu terutama Nusa Lembongan.
"
kerjasama BNN Prov. Bali menginformasikan gerak-gerik peredaran narkoba sedini
mungkin kita cegah, " pintanya.
Senada
Badan Narkotika Nasional Provinsi Bali Brigjen Pol. Drs. Putu Gede Suastawa,SH
kasus narkoba yang terjadi sangat signifikan peningkatan melibatkan pelajar,
mahasiswa hingga pegawai swasta. Narkoba disamping berbahaya bagi kesehatan
dampaknya pada sosial masyarakat yakni ekonomi. Betul-betul dikuras habis
hingga bangkrut," ujar mantan Karo Rena Polda Bali.
"
melalui penyuluhan ini kami memutus rantai peredarannya sehingga generasi muda
terbebas dari narkoba. Stop narkoba, " ajakannya.
Oleh
; Santana Ja Dewa
0 comments:
Post a Comment