Teddy Prianthara narasumber (foto/sjd)
NUSA
PENIDA, Masyarakat Ekonomi ASEAN telah digulirkan oleh pemerintah. Kerja sama
penguatan ekonomi ASEAN menghadapi gempuran ekonomi global. Kesiapan sumber
daya manusia menghadapi hal tersebut masih kurang. Siap atau tidak sebagai
masyarakat harus mampu kreatif membangun industri kreatif ekonomi berbasis
kerakyatan.
"
Tanpa kita sadari ekonomi global membuka kran investasi, dampaknya sangat baik
secara lompatan percepatan ekonomi dibalik itu
nilai negatif pasti ada. Banyak tenaga asing mulai menjamur diberbagai sektor,
hal ini kita dapat dilihat didaerah pariwisata di Bali seperti di Kuta dan
lainya, " kata narasumber seminar MEA
DR. I.B. Teddy Prianthara, SE, Ak.,CA.,CPAI.,Msi di Nusa Penida.
DR. I.B. Teddy Prianthara, SE, Ak.,CA.,CPAI.,Msi di Nusa Penida.
Dalam
kesempatan tersebut, dia menjelasakan menggeliat perkembangan pariwisata di
Nusa Penida baik spiritual, budaya, alam dan bahari multiefek pergerakan
ekonomi sangat dirasakan masyarakat. Sisi lain, sektor lainnya seperti rumput
laut masih belum digarap maksimal menjual mentah, parahnya harga anjlok.
Peluang tersebut harus dimanfaatkan menjadi industri keratif menjadi sebuah
camilan dengan harga lebih tinggi. Pelopornya masih ragu melakukan hal itu.
Kemajuan
Nusa Penida dari transfortasi sudah dirasakan, dulu penyeberangan hanya pagi
itu pun satu jam lebih. Sekarang beda, lebih cepat dan nyaman. Dampak kenyaman
tersebut memberikan andil pelancong sering ke Nusa Penida.
Baik
dan buruk MEA pasti seimbang, hal terpenting mempersiapkan SDM siap berpikiran
maju mempersiapkan melalui berbagai pelatihan.Persaingan terbuka lebar, iklim
investasi lebih nyaman membuat para investor mau berinvestasi secara selektif
membangun Nusa Penida siap menghadapI MEA.
"
Kelemahan masyarakat kita kurang pede dengan kemampuan padahal dari segi ilmu
sama dengan WNA. Optimis aja menghadapi dengan ide kreatif, " bebernya
akademisi Dosen Pedamping Undiknas Denpasar dan Kusultan Akunting.
Oleh
; Santana Ja Dewa
0 comments:
Post a Comment