aksi peselancar menolak reklamasi Teluk Benua di Lembongan
LEMBONGAN,
Aksi penolakan reklamasi Teluk Benua terus bergulir. Satu persatu penolakan
bermunculan termasuk Klungkung Kepulauan, Kecamatan Nusa Penida. Aksi tersebut
dipusatkan di Nusa Lembongan, sebagai daerah pesisir yang dipisahkan Selat
Badung walaupun terpisah dari Bali, Lembongan selalu mendapat dampak dari
kebijakan yang dilakukan di Bali terutama yang menyangkut masalah lingkungan.
Sebut saja reklamasi kecil Pulau Serangan,
reklamasi Pulau Serangan mempercepat abrasi di Pulau Lembongan. Sehingga pulau
yang kecil ini menjadi lebih mengecil dan hamparan pantai yang luas dan indah
pun menjadi kenangan.
Hal
inilah yang membuat pemuda Pulau Lembongan dengan sangat getol melakukan
perlawanan dengan rencana mega proyek reklamasi Teluk Benoa, Minggu (21/2)
kemarin.
Secara
serentak pemuda dari dua desa Jungutbatu dan Lembongan yang menamakan dirinya
Pemuda Lembongan turun kejalan menyuarakan anspirasi mereka dengan melakukan
kegiatan bersih sampah, pemasangan baliho dan pembuatan foto di laut dan darat.
Komang
Diktat pemuda asli Desa Lembongan yang merupakan salah satu penggagas gerakan
ini mengatakan bahwa gerakan ini merupakan perlawanan terhadap reklamasi Teluk
Benoa yang berkedok revitalisasi.
“Kami
pemuda Lembongan peduli dengan pulau kami, dan kami yakin kalau reklamasi Teluk
Benoa dilakukan maka akan mengancam biota laut yang diandalkan sebagai lahan
wisata” terannya saat dikomimasi, Senin (22/2).
Dampak
reklamasi akan merubah arus laut dan kejernihan air laut, ini sudah barang
tentu merusak citra Nusa Lembongan yang mengandalkan wisata bahari dan Nusa
penida sebagai kawasan Konservasi Kelautan dan Perikanan, " imbuhnya.
Hal
senada juga diungkapkan oleh pemuda asal Desa Jungutbatu, Dingo Toyanusa.
Menurutnya, reklamasi Teluk Benoa akan membawa dampak memperparah abrasi di
Pulau Lembongan.
“Saya
dengan tegas menolak reklamasi, karena anak cucu kita akan tinggal di Pulau
Lembongan, saya tidak mau pulau ini rusak karena abrasi yang cepat dan meluas.
Aksi ini atas dasar nurani bukan ada yang mendanai ” berang Dingo dengan
semangat menggebu.
Pulau
Lembongan ada dibawah ancaman para investor rakus yang ingin merubah citra
Bali.Perubahan atau penghapusan Perpres no. 51 Tahun 2014 terus diteriakkan.
Perpres ini dianggap sebagia cikal bakal rencana reklamasi Teluk Benoa yang
mengancam keutuhan alam Bali.
Aksi
penolakan diikuti oleh ratusan pemuda dari dua desa, kegiatan ini diisi dengan
long march dari pusat Desa Lembongan ke Jembatan Lembongan – Ceningan yang
disertai nyanyian dan teriakan pembatalan Perpres No. 51 Tahun 2014 dan
penolakan terhadap reklamasi, pemasangan baliho serta pembersihan sampah
sepanjang jalan yang dilalui. Kegiatan ini menyita banyak perhatian dari
masyarakat dan tamu asing.
Oleh
; Santana Ja Dewa
0 comments:
Post a Comment