foto by. informid.com
Gagal paham, kata paling sering kita lihat di sosial media
akhir-akhir ini. Tak tau permasalahan yang terjadi mendengarkan sepihak
langsung amarah memuncak. Seperti cerita seekor anjing dengan anak ayam.
Suatu ketika anjing berkumpul,
sedang menikmati suasana. Santai. Cengkrama silih saling sahut. Entah mengapa
sepasang anak ayam lewat. Perasaan enteng berjalan menikmati suasana.
Digodalah si anak ayam salah satu
" mau kemana jalan- jalan ," tanya seekor anjing sebut saja A. Anak
ayam lempar senyum tanpa beban sekali pun.
Bisik sekelompok anjing terus
berlanjut berakhir petang. Waktu berjalan besik-besik tersebut dikira
membiacarakan anak ayam lewat diadu sama induknya.
Pengaduan dikompor apik penuh
drama. " saya digoda sekelompok anjing pas waktu jalan, dikurang ajar
membicarakan yang bukan-bukan, " adunya anak anyam.
Mendengar aduan tersebut, induk
ayam tidak terima anaknya dibicarakan kurang ajar. Muka merah penuh amarah
mendatangi seekor anjing yang kebetulan nongkrong kebetulan hanya duduk dan
tidak ikut membisik kurang ajar waktu itu. Sebut saja anjing itu E. Tanpa
basa-basi langsung menerkam tanpa tahu masalah yang terjadi sebenarnya.
Muka merah membara langsung
tancap serangan gelap mata. " eh loe ngomong apa mencicibir yang
bukan-bukan kepada anak saya , " berang induk anyam. Bingung menghampiri
anjing tersebut bertanya dalam hati. " kok jadi saya yang salah ".
Kejadian itu pun terus jadi beban
pikiran anjing malang itu. Beban perasaan terus membawa anjing bingung akan
musibah yang terjadi.
Kisah tersebut mengambarkan aduan
lebih baik simak dengan benar-benar berimbang dalan artian tidak sepihak. Rasa
jengah membela tanpa tahu masalah secara detail akan membawa gaduh suasana.
Gaduh berimbas kemana-mana justru membawa prihatin yang kena getahnya.(*)
0 comments:
Post a Comment