fotografer berpacu dengan lensa mengabadikan ngarak bade di laut (foto/sjd)
BATUNUNGGUL, Upacara
ngaben umumnya dilakukan di daerah lapang atau di jalan. Berbeda di Desa Pakraman
Batumulapan, warga yang mengadakan
upacara ngaben bade diarak di laut. Tradisi unik ini sudah diwarisi dari
generasi ke generasi.
Hampir
setiap daerah pesisir di Nusa Penida saat ngeben masal mengarak bade dan singa
di pantai. Abrasi menjadi permasalahan hingga tradisi ini tinggal beberapa Desa
Pakraman. Tiga Desa Pakraman yang masih mengarak bade di laut seperti Kutapang,
Semaya dan Batumulapan.
Pesemetonan Warga Tutuan Banjar Majuh Kauh, Desa Pakraman Batumulapan menggelar
ngaben masal yang dilangsung di pantai setempat, Sabtu (5/9).
Ketua
Panitia I
Kadek Darmanta mengatakan upacara ngaben yang digelar warga kami secara periodic
dilaksanakan 5 tahun sekali. Warga kami
sangat sedikit sehingga melalui upacara ini mengedepankan rasa gotong royong dan saling
memiliki tetap di jaga. “Dengan begitu rasa menyama braya berjalan dengan
serasi. Kegiatan ini akan mampu mempererat
ikatan sosial ekonomi krama, maklum zaman globalisasi sangat menggerus
budaya,” ujar pria yang sering disapa Dek kadoel.
Upacara
tersebut diikuti sebanyak 4 sawa, ngelangkir dan lungah dan Warak krurunan
(bayi yang telah meninggal saat lahir) sebanyak 8.
Menurut
tokoh setempat I Putu Bonuz Sudiana, tradisi ini sangat luar biasa sehingga
saya mengundang komunitas fotografer Bali yakni Perhimpunan Fotografer Bali
(PFB) untuk membidik setiap moment untuk diabadikan.
“ ini
salah satu langkah promosi secara tidak langsung. Sulit mencari moment seperti
ini. Bidikan mata lensa para fotografer sangat arsistik, “ kata seniman lukis abrak.
Informasi ini saya share lewat social media
sebelumnya. Ini permintaan teman-teman fotografer. Sangat luar biasa antusias
warga dan fofografer berpacu dengan lensa mengabadikan. Mudah-mudahan tradisi
ini menjadi agenda pariwisata,” imbuhnya.
Sementara
A.A Gede Dhama Putra Ketua Perhimpunan Fotografer Bali, ini sungguh luar biasa.
Lain dari pada yang lain. Melihat ini , Nusa Penida sangat eksotik budayanya. Salah
satu ngarak bade di laut. Nusa Penida tidak hanya dikenal penghasil rumput laut
dan wisata spiritual saja. tardisi sangat unik. Moment ini sangat jarang dijumpai
di Bali. komunitas ini sengaja mencari budaya
unik di Bali, sangat jarang diexpose baik media maupun lensa fotografer, “ tuturnya.
Sebanyak
16 fotografer mengabadikan ngarak bade
di laut. Setiap detik jeritan lensa terus berbunyi.
Oleh : Santana Ja Dewa
video silakan simak dibawah ini :
0 comments:
Post a Comment