upacara pelaspasan jembatan kuning (foto/arjaya)
LEMBONGAN,
Rampungnya pembangunan jembatan Kuning yang menghubungkan Ceningan dengan
Lembongan disambut sumringah terutama masyarakat Lembongan. Kehadiran jembatan
yang lebih dikenal dengan sebutan jembatan cinta sangat membantu mobilitas
masyarakat dan mengkoneksi arus penyeberangan. Pascah robohnya jembatan
konektivitas bergantung pada sebuah sampan.
Saat proses pembangunan
sempat molor tidak sesuai rencana karena faktor cuaca seharusnya awal bulan
Februari sudah kelar. Begitu juga upacara pelaspasan alit dan pencaruan mundur
menunggu sampai total selesai. Akhir Februari selesai fisiknya, baru ditetapkan
purnama kewulu upacara pelaspasan alit.
Hal ini disampaikan
Bendesa Lembongan I Made Sukadana, Sabtu (25/2). Menurutnya upacara ini sebagai
pembersihan setelah proses dilalui hingga selesai dibangun kembali. Setelah ini
upacara dilanjutkan dengan upacara taur gentuh pada bulan Maret mendatang.
" kita patut
bersama-sama menjaga dan memelihar jembatan ini. Saya menghimbau kepada
pengguna agar mematuhi aturan yang sudah ditetapkan mulai dari mengurangi
kecepatan saat menyeberang, mengatur jarak dengan pengendara lainya, dan
menghindari menyeberang lebih dari satu kendaraaan. Lebar jembatan ini khusus
pejalan kaki dan kendaraan roda dua, " kata Perbekel Lembongan I Ketut
Gede Arjaya.
Salah satu warga I
Ketut Surianta menyambut sumringah kembali beroperasi jembatan satu-satunya
penghubung Ceningan dan Lembongan. " senang sekali jembatan ini kembali
rampung. Keterlibatan semua pihak sangat penting menjaga jembatan ini,"
ungkapnya. (*sjd)
0 comments:
Post a Comment