pemeran bertajuk Art-tivities Now di Tanggerang (foto/sg)
TANGGERANG-BANTEN, Pemeran bertajuk Art-tivities Now mengemukakan perihal potongan kecil dari representasi gerak aktivitas yang terjadi dan terus berlangsung dalam medan sosial seni rupa di Indonesia. Semua perupa relatif aktif dalam praktek kerja kreatifnya dengan segala pencapaian dan sebaliknya, kebuntuannya. Dalam kontek pemeran ini perupa merespon beragam ada yang sudah terbiasa pemeran dengan keketatan tema kuratorial. Ada pula perupa yang sama sekali tak peduli apapun tema kuratorial yang disodorkan. Perupa yang terlibatan lintas generasi, Minggu (4/2).
Hal ini disampaikan kurator Kuus Indarto, pola pikir perupa menyikapi problem kreatif dan extra estetika yang diimplementasikan dalam sebuah karya. Rentetan karya yang terpajang dalam ruang pameran, publik setidaknya masih tetap berasumsi kuat bahwa para perupa tidak sekedar memposisikan dirinya sebagai homo aestheticus yang sekedar menggapai-gapai tanganya dalam rangka keratif.
Kurator yang tergabung dalam anggota Dewan Kurator Galeri Nasional Indonesia antara 2008 sampai 2014 ini menjelaskan pemeran ini perupa berupaya menumbuhkan dan merayakan optimisme menguatnya keberagaman dalam seni rupa. Berbagai penggeseran konsep kreatif mungkin ada, beragam perubahan cara ungkap artistik mungkin telah dilakukan. Namun, tetap dirayakan dengan pencapian-pencapai yang terkadang lalai diagendakan ketika booming. Maka, aktifitas berkreasi terus dinyalakan dan harapan terus dibangkitkan.
Tema ini sengaja dipilih untuk menandai lahirnya ruang baru menjadi sebuah catatan para perupa dalam kancah perkembangan seni rupa di Indonesia. Sehingga mampu sebagai pijakan sebuah komunitas seni rupa di Indonesia turut andil mengawal perkembangan seni rupa kedepannya.
Dari semua itu, lebih lanjut ia mengatakan pameran ini mengajak teman-teman perupa untuk ikut serta dalam acara pameran yang setidak-tidaknya karya-karya yang dihadirkan ruang pameran mampu mewakili situasi saat ini. Art-tivities Now merupakan sebuah tanda para perupa untuk bersama mendampingi menuju kehidupan seni rupa yang lebih baik.
Pemeran lintas generasi yang berpartisipasi banyak seniman senior terselip perupa junior ikut terlibat yang menjatuhkan hidupnya pada seni rupa antara lain Justian Jafin Rock W, Roeayah, Oktaviani juga M Irfan dan lainya. Total perupa berpartisipasi pemeran bersama sebanyak 71 perupa yang berlangsung di Breeze Art Space, Tanggerang, Banten.(*sjd)
Kurator yang tergabung dalam anggota Dewan Kurator Galeri Nasional Indonesia antara 2008 sampai 2014 ini menjelaskan pemeran ini perupa berupaya menumbuhkan dan merayakan optimisme menguatnya keberagaman dalam seni rupa. Berbagai penggeseran konsep kreatif mungkin ada, beragam perubahan cara ungkap artistik mungkin telah dilakukan. Namun, tetap dirayakan dengan pencapian-pencapai yang terkadang lalai diagendakan ketika booming. Maka, aktifitas berkreasi terus dinyalakan dan harapan terus dibangkitkan.
Tema ini sengaja dipilih untuk menandai lahirnya ruang baru menjadi sebuah catatan para perupa dalam kancah perkembangan seni rupa di Indonesia. Sehingga mampu sebagai pijakan sebuah komunitas seni rupa di Indonesia turut andil mengawal perkembangan seni rupa kedepannya.
Dari semua itu, lebih lanjut ia mengatakan pameran ini mengajak teman-teman perupa untuk ikut serta dalam acara pameran yang setidak-tidaknya karya-karya yang dihadirkan ruang pameran mampu mewakili situasi saat ini. Art-tivities Now merupakan sebuah tanda para perupa untuk bersama mendampingi menuju kehidupan seni rupa yang lebih baik.
Pemeran lintas generasi yang berpartisipasi banyak seniman senior terselip perupa junior ikut terlibat yang menjatuhkan hidupnya pada seni rupa antara lain Justian Jafin Rock W, Roeayah, Oktaviani juga M Irfan dan lainya. Total perupa berpartisipasi pemeran bersama sebanyak 71 perupa yang berlangsung di Breeze Art Space, Tanggerang, Banten.(*sjd)
0 comments:
Post a Comment