tradisi nimpung di Semaya (foto/dok.waklaba)
SUANA, Nusa Penida ternyata masih menyimpan
tradisi unik, disamping pemandangan alam yang eksotik. Tradisi ini biasa
disebut Nyepi Jagung tepatnya Dusun Semaya, Desa Suana, Nusa Penida. Nyepi
tidak biasa pada umumnya digelar, nyepi jagung merupakan perayaan brata
penyepian lokal disekitar Desa Pekraman Semaya saja.
Sebagai perayaan syukur jagung dan tanaman lainnya telah
berbuah dengan baik. Layaknya seperti Nyepi pergantian tahun caka, catur brata
penyepian pun dilaksanakan. Hanya tidak seketat Nyepi tahun caka.
Bendesa Pakraman Semaya I Ketut Suarna, Minggu (12/2)
mengatakan Nyepi Jagung merupakan salah satu kegiatan keagamaan Hindu yang khas
di Desa Pekraman Semaya, sebagai suatu rangkaian upacara Don Kayu Samah,
Nimpung dan Cicipan.
Nyepi Jagung diadakan sehari setelah purnama Kaulu dan
saat itu sebulan setelahnya Ida Bhatara di Kahyangan Tiga di Semaya Beryoga
Semadi.
Tidak diperbolehkan masyarakat Desa Pekraman Semaya
mengadakan upacara Manusa Yadnya. Karena diyakini bisa mengganggu yoga Semadi
Ida Bhatara di Kahyangan Tiga.
Don Kayu Samah adalah perayaan rasa Syukur dengan
persembahyangan bersama sebagai rasa syukur karena daun-daun tanaman tumbuh
dengan subur (don kayu samah).
Nimpung adalah acara syukur dengan menghaturkan hasil
panen dan diadakan acara saling lempar makanan. Biasanya setelah acara Panen
Tiba.
Sedang Cicipan acara setelah perayaan Nyepi Jagung yaitu
mencicipi hasil tanaman yang telah dikaruniakan Tuhan.
Menariknya walaupun kini di Dusun Semaya kebanyakan
sebagai Petani Rumput laut, jagung dan pala gantung sudah jarang ditanam karena
serbuan kera yang memakan tanaman warga, Nyepi Jagung, Nimpung, Don Kayu Samah
dan Cicipan tetap dilakukan.(*)
0 comments:
Post a Comment