bhabinkamtibmas mensosialisasi tanpa bullying di sekolah (foto/polsek)
NUSA PENIDA, Bullying siswa terhadap temannya berpengaruh
pada spikis belum lagi rasa trauma mendalam atas tindakan tersebut. Tindakan
harus dicegah sejak awal agar senantiasa menciptakan suasana belajar dan mengajar
lebih adem. Polsek Nusa Penida dalam rangka mencegah terjadinya Bullying di
sekolah-sekolah Kapolsek Kompol I Ketut Suastika,SH memerintahkan seluruh
Bhabinkamtibmas se-kecamatan Nusa Penida untuk menjadi pembina upacara di
masing-masing SD yang ada di Desa binaannya, Senin (20/2).
Hal tersebut dilaksanakan untuk melaksanakan program
terobosan kreatif Polres Klungkung yaitu Polisi Peduli Anak.
BULLYING merupakan perilaku agresif dan negatif seseorang
atau sekelompok orang secara berulang kali dengan menyalahgunakan ketidak
seimbangan kekuatanuntuk menyakiti korban secara mental, fisik maupun seksual.
Bentuk-bentuk perilaku yang menunjukkan bullying diantaranya, memukul,
menampar, memalak, memfitnah, mengancam, mengintimidasi, mengucilkan dll.
Dampak yang ditimbulkan akibat bullying bagi pelaku tidak bisa berkonsentrasi
belajar karena pikirannya lebih banyak untuk mengincar dan merencanakan
tindakan berikutnya.
Bagi korban hal tersebut dapat menurunkan intensitas
pergi ke sekolah karena cemas dan takut akan menjadi korban. Bagi saksi takut
akan menjadi korban berikutnya dan merasa bersalah karena tidak dapat melakukan
apa-apa. Bullying bisa terjadi disebabkan karena beberapa factor salah satu
diantaranya yang paling penting adalah adanya anak yang merasa dominan atau
memiliki harga diri/konsep diri yang rendah di sekolah dan memiliki karakter
agresif, bisa disebabkan karena pengalaman atau pola asuh yang kurang sesuai.
Suastika menyampiakan sosialisasi bullying di
sekolah-sekolah, diharapkan tidak terjadi lagi kekerasan fisik / psikis maupun
seksual di sekolah-sekolah sehingga mental/psikis anak-anak dapat berkembang
dengan baik dan dapat mengikuti proses belajar mengajar dengan baik.(*)
0 comments:
Post a Comment