salah satu pemandangan pantai eksotik di Nusa Penida (foto/dok.waklaba)
NUSA PENIDA, Bupati Klungkung I Nyoman Suwitra
mengajak Bendesa, Kelian, Perbekel serta pelaku usaha jasa pariwisata di Nusa
Penida, diajak menjaga citra positif yang dimiliki selama ini di Nusa Penida.
Bupati Suwirta melihat promosi pariwisata di Nusa
Penida yang gencar dilakukan namun perkembangan teknologi khususnya sosial
media dua arah ibarat mata uang satu sisi memberikan dampak positif dan sisi
lain negative yang positif adalah tentu perbaikan infrastuktur serta kecantikan
alam yang kita miliki,” ujar Bupati Suwirta saat pertemuan dengan bendesa,
perbekel dan pelaku pariwisata di Nusa Penida beberapa waktu lalu.
Bupati menyebutkan citra negatifnya adalah ketika
terjadi musibah bencana orang tenggelam kemudian diposting ke media social,
kemudian kasus terbaru yakni kejadian dugaan perkosaan terhadap wisatawan,
pencongkelan sadel sepeda motor wisatawan dan hal negative lainnya yang gencar
diposting dan dikomentari di media social serta dimuat dimedia.
Bupati Suwirta tidak mau mengesampingkan bahwa, selama
ini sudah berjalan dengan maksimal utamanya dari segi pariwisata, dimana
Pendapatan Asli Daerah (PAD) Klungkung, meningkat drastis. Dimana, tahun 2012
PAD Klungkung Rp 48, 561 Miliar lebih dan terus meningkat secara drastic hingga
lebih dari seratus persen di tahun ketiga memimpin, yakni pada tahun anggaran
2016 PAD Naik Menjadi Rp 134, 492 Miliar lebih. “Sedangkan APBD Kita di tahun
2016 mencapai Rp 1,1 triliun lebih,” sebut Bupati asal Nusa Ceningan ini.
Bupati juga menegaskan peningkatan drastic terhadap
PAD ini disebabkan oleh meningkatnya pajak hotel dan restoran yang menlonjak
hingga enam ratus persen dari tahun 2012 silam. Dimana pajak restoran yang
dapat dipungut tahun 2016 mencapai Rp 7, 596 Miliar lebih, dari tahun 2012 yang
hanya Rp 455 juta lebih.
“Konsep manajemen satu pulau yang diinginkan bupati
adalah satu jawaban yang sangat baik untuk perkembangan pariwisata nusa penida
kedepan, karena akan menjawab bagaimana kedepannya, karena tanpa control yang
jelas bisa hancurkan pariwisata,” terang salah satu pelaku pariwisata Irawan
Boma.
Selama ini dia menilai pendataan terhadap wisatawan
yang datang ke nusa penida masih rancu, tidak bisa mengetahui pasti berapa
banyak masuknya dari segi keamanannya utamanya banyaknya pelabuhan-pelabuhan
yang ada di nusa penida sehingga control terhadap keamanan secara menyeluruh
kurang bisa dipantau. “Konsep pelabuhan segitiga emas Nusa Penida harus segera
dilaksanakan Bupati,” sebutnya.(*)
0 comments:
Post a Comment