luapan air di depan kantor Kapolsek Nusa Penida pengendara tidak bisa menyeberangi air setinggi hampir 60 cm (foto/polseknp)
NUSA PENIDA, Hujan deras mengguyur wilayah Nusa Penida secara berturut-turut mengakibatkan sejumlah wilayah mengalami bencana alam. Selain hujan, angin kencang mengakibatkan pohon bertumbangan. Dusun Sebunibus, Desa Sakti pohon bonut besar tumbang menimpa dua unit rumah.
Sekira pkl. 22.00 wita Kamis (2/1) malam hujan masih saja tidak berhenti ditambah angin kencang keadaan gelap gulita karena listrik mati. Suara debrak pohon bonut tumbang menimpa dua unit rumah. Beruntung pemilik rumah I Nengah Merta (59) dan I Wayan Renta (60) beserta keluarga berada di luar rumah. Situasi listrik mati mereka enggan berada di kamar. Menurut keterangan korban pohon bonut tersebut dihempas angin kencang tidak hingga menyebabkan roboh menimpa rumah.
Kasi Trantib Kantor Camat Nusa Penida I Dewa Nyoman Sujana saat berada di lokasi, Jumat (3/1) mengatakan angin kencang diimbangi hujan terus mengguyur permukaan tanah musah gembur sehingga pohon tersebut tidak bisa menopang rimbunnya dedaunan. Setelah dicek ditafsir kerugian mencapai 40 juta rupiah.
BPBD Klungkung dibantu masyarakat berjibaku memotong dan membersihkan pohon tumbang. Penanganan hampir 1,5 jam pohon tumbang dapat dibersihkan.
Sementara bencana banjir pkl. 06.00 wita melanda Br. Prapat Ds. Ped, telah terjadi luapan air sungai yang menggenangi pekarangan, Perkebunan warga serta jalan raya yang mencapai tinggi hingga 60 cm. Genangan air tersebut diakibatkan oleh hujan yang terjadi di Nusa Penida selama 3 hari berturut turut dan saluran air menuju pantai tertutup sehingga air dari pegunungan tidak dapat mengalir dan menggenangi perkebunan warga hingga jalan raya. Genangan air tersebut mengakibatkan pengguna sepeda motor tidak bisa melewati jalan tersebut.
Upaya Kapolsek Nusa Penida Kompol I Ketut Suastika yang telah dilakukan mengalihkan pengendara sepeda ke jalur alternatif dengan mengarahkan pengendara motor melewati perkebunan warga untuk menghidari genangan dan hal-hal yang tidak diinginkan. Personil Polsek Nusa Penida yg dipimpin Kapolsek Kompol I Ketut Suastika juga Danramil Nusa Penida, bekerjasama serta masyarakat sekitar saling bahu membahu membuka jalur air menuju pantai dengan menggunakan alat seadanya. Sementara jalur air sudah dibuka dan air berjalan lancar sehingga genangan air yang menggenangi perkebunan dan jalan raya sudah mulai surut dan arus lalin normal kembali.
Bencana wilayah lainya juga terjadi objek wisata mata air Tembeling berubah menjadi air terjun air hujan. Air yang mengalir dialiran sungai mati membawa material sehingga menutupi kolam alami hingga rata dengan tanah. Warga setempat I Gede Nata menuturkan material pengerukan dibuang ke sungai mati pas hujan melanda air hujan mengalir membawa material tersebut sehingga kolam penuh berisi batu sampai kolam rata dengan batu. (*sjd)
Kasi Trantib Kantor Camat Nusa Penida I Dewa Nyoman Sujana saat berada di lokasi, Jumat (3/1) mengatakan angin kencang diimbangi hujan terus mengguyur permukaan tanah musah gembur sehingga pohon tersebut tidak bisa menopang rimbunnya dedaunan. Setelah dicek ditafsir kerugian mencapai 40 juta rupiah.
BPBD Klungkung dibantu masyarakat berjibaku memotong dan membersihkan pohon tumbang. Penanganan hampir 1,5 jam pohon tumbang dapat dibersihkan.
Sementara bencana banjir pkl. 06.00 wita melanda Br. Prapat Ds. Ped, telah terjadi luapan air sungai yang menggenangi pekarangan, Perkebunan warga serta jalan raya yang mencapai tinggi hingga 60 cm. Genangan air tersebut diakibatkan oleh hujan yang terjadi di Nusa Penida selama 3 hari berturut turut dan saluran air menuju pantai tertutup sehingga air dari pegunungan tidak dapat mengalir dan menggenangi perkebunan warga hingga jalan raya. Genangan air tersebut mengakibatkan pengguna sepeda motor tidak bisa melewati jalan tersebut.
Upaya Kapolsek Nusa Penida Kompol I Ketut Suastika yang telah dilakukan mengalihkan pengendara sepeda ke jalur alternatif dengan mengarahkan pengendara motor melewati perkebunan warga untuk menghidari genangan dan hal-hal yang tidak diinginkan. Personil Polsek Nusa Penida yg dipimpin Kapolsek Kompol I Ketut Suastika juga Danramil Nusa Penida, bekerjasama serta masyarakat sekitar saling bahu membahu membuka jalur air menuju pantai dengan menggunakan alat seadanya. Sementara jalur air sudah dibuka dan air berjalan lancar sehingga genangan air yang menggenangi perkebunan dan jalan raya sudah mulai surut dan arus lalin normal kembali.
Bencana wilayah lainya juga terjadi objek wisata mata air Tembeling berubah menjadi air terjun air hujan. Air yang mengalir dialiran sungai mati membawa material sehingga menutupi kolam alami hingga rata dengan tanah. Warga setempat I Gede Nata menuturkan material pengerukan dibuang ke sungai mati pas hujan melanda air hujan mengalir membawa material tersebut sehingga kolam penuh berisi batu sampai kolam rata dengan batu. (*sjd)
0 comments:
Post a Comment