Bupati Suwirta memaparkan rencana jaln lingkar kepada rombongan pamarintah pusat (foto/humasklk)
NUSA PENIDA, Pemkab Klungkung dan Pemrov Bali
menjamu kedatangan rombongan enam perwakilan dari kementerian atau Lembaga
pusat menyambangi Nusa Penida. Rombongan yang terdiri dari puluhan orang
tersebut diantranya Menko Kemaritiman, Sekretariat Kebinet, Kementrian
Pariwisata, Kementrian PUPR, Badan Nasional Pengelola Perbatasan, serta Badan
Penelitian dan Pengembangan Teknologi,Kamis (23/2) kemarin. Menindak lanjuti
pertemuan sebelumnya di Bounty Cruise dengan 9 Kementerian pada November tahun
lalu, peninjauan dilapangan terkait pembangunan prioritas Nusa Penida.
Sesampai rombongan menginjakan kaki di Nusa Penida
langsung meninjau titk nol jalan lingkar Nusa Penida berlokasi di Desa Sakti.
Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta memaparkan kepada pemerintah pusat didampingi
Kepala Bappeda Klungkung, I Wayan Wasta dan Kadis PU Klungkung I Gusti Nyoman
Supartana tentang rencana jalan lingkar dalam perencanaannya dinggarkan sekitar
RP. 60 Milyar.
Kepala Beppeda Klungkung I Wayan Wasta menjelaskan rencana
jalan lingkar tersebut yang mengitari sisi barat hingga selatan Nusa Penida
dengan panjang 60 kilometer.Jalan Eksisting saat ini sekitar 30,4 Kilometer,
dan akan ditambah jalan baru dengan pembebasan lahan sekitar 29,6 Kilometer,” paparnya.
Lebih lanjut, Wasta mengatakan optimalisasi sumber
mata air Guyangan akan diajukan melalui DAK (Dana Alokasi Khusus) Provinsi dan APBN
melalui Balai Wilayah Sungai Bali Penida. Hal ini dilakukan mengingat
distribusi sumber mata air tersebut masih banyak yang bocor, karena faktor
jarak jaringan pipa induk ke rumah warga. Selain itu, rombongan tersebut juga
sempat meninjau objek wisata Bukit Teletubies di Desa Tanglad dan Bukit
Molenteng di Desa Pejukutan, serta meninjau langsung Kantor KKP (Kawasan
Konservasi Perairan) Nusa Penida. Perjalanan yang cukup menguras tenaga di
Pulau Nusa Gede tersebut lalu diakhiri dengan peninjauan Pelabuhan Nusa Penida.
Rombongan juga meninjau potensi pariwisata di Nusa
Penida mulai dari Crystalby sekaligus melihat langsung mata air Penida, Mata
Air Guyangan (Desa Batukandik), Bukit Teletabies (Desa Tanglad) dan Bukit Molleteng
di kawasan Panti Atuh.
Bupati Suwirta mengatakan, saat ini pembangunan
prioritas di Nusa Penida masih tertuju pada pembangunan jalan lingkar Nusa
Penida, air bersih, tanggul pantai dan pembangunan pelabuhan segitiga emas yang
nantinya menghubungkan tiga pulau, yakni Pelabuhan Bias Munjul di Nusa
Ceningan, Pelabuhan Sampalan di Pulau Nusa Gede, dan Pelabuhan Pesinggahan, di
Klungkung daratan.
“Pelabuhan segitiga emas ini langkah dan strategi kita
untuk menyelamatkan Nusa Penida dari gempuran banyaknya pelabuhan yang dibangun
masyarakat baik secara pribadi maupum berkelompok. Asisten Deputi Kementrian menyarankan kita agar hal ini kita
rencanakan dengan baik, agar jangan sampai yang kita bangun tidak berfungsi apa
lagi sampai mangkrak. Tahun ini kita sudah membuat kajian pelabuhan segitiga
emas, dan kami harap tahun 2018 ada satu lah yang bisa kita wujudkan. Ini tentu
butuh waktu dan koordinasi dengan pihak Kementrian,” Ujar Nyoman Suwirta.
Sementara, Asisten Deputi Kementrian Kemaritiman
Republik Indonesia, Rahman Hidayat menjelaskan, pihaknya melakukan peninjauan
lapangan ke Nusa Penida untuk mengetahui kondisi Nusa Penida secara umum, mulai
dari infrastruktur, potensi dan sebagainya. Selanjutnya, hasil dari tinjauan
lapangan tersebut akan dibahas kembali saat melakukan rapat lanjutan dengan
Pemda Klungkung dan Pemprov Bali, Jumat (24/2). Rahman Hidayat yang baru
pertama kali menginjakan kaki di Nusa Penida, mengaku kaget dengan kondisi
infrastruktur di Nusa Penida.
“ Saya Kaget, ini Bali loh. Ternyata masih ada yang
gini. Rasa-rasanya seperti di Indonesia timur,” Ujarnya.(*)
0 comments:
Post a Comment