ST Sila Revitalisasi Kesenian Drama Gong
Kesenian satu ini mengalami masa keemasan, dimana
kesenian tersebut dinantikan kehadiranya, walaupun kini Drama Gong tidak lagi
dieluk-elukan pecintanya. Perlu diketahui Drama Gong sendiri adalah sebuah
garapan seni drama yang membawakan cerita rakyat Bali sebagai pementasanya.
Kewatiran tersebut, ST Sila Jaya, Banjar Batununggul, Desa Pakraman Dalem Setra
Batununggul mencoba revitalisasi kesenian yang sudah lama vakum.
"Kegelisahan keberadaan
kesenian ini telah lama dan nyaris terlupakan, proses awal kita mencoba
membangun kembali marwah kesenian ini yang tetap disesuaikan dengan kondisi
sekarang. Revitalisasi mendapat apresiasi dari semua komponen masyarakat,
" kata Ketua ST. Sila Jaya, I Dewa Gede Hendradinata saat ditemui
disela-sela acara.
Penampilan sekaha drama gong yang
notabone semua pregina melibatkan Sekaha Teruna termasuk penabuh. Kenikmatan
berkesenian cair setelah pementasan menghibur masyarakat yang bertepatan dengan
Ida Bahatara pelawaran Barong dan Randa nyejer selama tiga hari yang jatuh pada
rahina Purnam Kepitu.
Diakuinya, drama gong sendiri
tidaklah mudah tapi kita maksimal menyuguhkan yang terbaik tatkala penonton
terhibur disana pelepasan dalam berkesenian.
Sementara penata tari, I Dewa
Made Wisarja menyampaikan drama gong memang sudah lama tidak aktif,
kencendurang kita lupa kesenian ini mungkin disebabkan berbagai faktor. Kita
sebagai anak muda, kegetiran melihat kesenian tersebut digusur oleh yang
namanya kekinian mencoba menghadirkan kembali marwah drama gong.
" dibilang sulit ya, dimana
kesulitan tersebut dibarengi dengan ketulusan dalam berkesenian dijamin
mengalir begitu saja. Keterampilan menari hampir semua bisa, terpenting disini
adalah mengwujudkan kesenian ini sesuai pakem, ada beberapa unsur dimasukan
terutama kondisi sekarang. Cerita yang dibawakan performance art Cupak
Gerantang, " ujarnya. *
0 comments:
Post a Comment