Wina " Ranjau "
Dentuman musik menghentak menggelegar telinga salah
khas musik bawah tanah. Semangat membawa tempo yang disajikan unsur
keharmonisasi nada hal yang utama. Bila mana musik ini lebih mengkhusus para
pendengarnya yang lebih akrab dikenal Metalhead. Sebuah band terbentuk berawal
dari kecintaan yang sama terhadap musik ini, kongko-kongko sekedar bercengkrama
dical bakal terbentuk sebuah band. Perkembanganpun berlanjut senada dengan
kemajuan teknologi, belajar mengembangkan kemampuan diri bisa dilakukan melalui
sosial media.
" Perkembangan musik bawah tanah sekarang ini, di
Indonesia umumnya dan di Bali khususnya sudah semakin maju seiring dengan
kemajuan dan kecanggihan teknologi, serta peran dari sosial media sangatlah
besar, kehadiran youtube, Fecebook dan IG, " kata Gitaris Ranjau Wina
Ranjau saat ditanya.
Pria bernama lengkap A. A Wina Wibawa menyampaikan,
melihat kebelakang tiga tahun terakhir event musik cadas lesu dari kegiatan
bisa dikatakan ada penurunan. Dari sini berdampak pada perkembangan musik cadas
sendiri. Sekarang jauh berkembang event-event banyak digelar justru ini akan
menambah minat penggemar dan penikmat musik cadas.
Tatkala ditanya perjalanan berkecimpung dalam band, ia
menjelaskan ketika waktu sekolah seni yang dulunya dikenal SMSR sekarang
bernama SMK I Sukawati setelah tamat, tahun 2000 melanjutkan studi seni ISI
Denpasar mengambil jurusan seni murni. Militan diseni berdasarkan hati
nuraninya, saat perkuliahan membentuk band Ranjau bersama Lanang Niose, Pecon
Ranjau dan Bontal Niose. Setelah selesai menempuh studi, ia menetap di kampung
halaman di Tabanan. Tak jauh dari seni ia membuka bisnis Printing and
Advertising, sekarang ini aktif dua band yang berbeda deathmetal di Ajal dan
Punk Total Idiot keduanya berdomisili di Tabanan.
Metalhead Bali mungkin tidak asing lagi mendengar
kedua band tersebut, sering tampil berbagai event di Bali sampai luar Bali.
" para pemusik underground Indonesia dan Bali khususnya tetap berkarya dan
mencari identitasnya. Harapan saya jelas para pemusik underground Indonesia dan
Bali khususnya tetap berkarya dan mencari identitasnya, agar metalheads
Indonesia disegani dan diperhitungkan dikancah permusikan metal dunia,"
pintanya.
Pergantian personil biasa terjadi dalam band lebih
lagi band metal, tahun 2017 meluncurkan album dirilis oleh SICKNESS
Productions. Kembali ia meceritakan awal nimbrung musik cadas, mengenal musik
underground sejak SMP menyaksikan acara Forum Musik Kompilasi (FMK). Pada waktu
hanya bisa menghayal bisa terlibat performance dalam acara tersebut.
Angan-angan itu bisa tercapa, kesempatan menghampiri sepanggung dan duduk
bareng band lainya. "ya kalau masalah acara acara panggung di Bali lumayan
saya jajal, luar Balipun tak ketinggalan. Saya gabung d TOTAL IDIOT dari tahun
2012 termasuk band punk tua, sekarang menginjak 23 tahun dan masih aktif
tinggal diledakan. Penting saling support kalau nggak dari kita trus siapa lagi
yang mau bangkitin scan kita. Selain ngeband ya ngurus Digital printing &
advertising dan juga sebuah toko online skate ( kusus sepatu roda ) di
Denpasar," tuturnya. *
0 comments:
Post a Comment