Yogi Suara
Mendengarkan lagu pas rikala santai meski tak sebanding lurus dengan
himpitan sosial yang terjadi. Kegundahan diajak mengembara melepas penat hidup.
Lagu pop Bali sering diputar pecintai militan setiap saat, kemunculan penyanyi
silih berganti menghasilkan karya yang memikat. Tatanan sosial menginspirasi
dituangkan sebuah tembang Bali. Rasa kecewaan dalam sebuah asrama paling
diminati, hal ini menyentuh pendengar lebih lagi persis yang dialami.
Ketertarikan soal itu, penyanyi Yogi Swara mencoba menterjemahkan dalam garapan
apik kental nuansa Bali.
Saat ditanya, ia menceritakan proses
berkarya lagu yang diberi judul Cenik Kenceng dimana kecewaan selalu melihat
penampilan luar semata. Sudut pandang sebelah saja sangat sulit bisa menilai
seseorang.
Pertama orang pasti tampilan luar sehingga tampak dalam belakang kelihatan
terbalik. Dari tatanan tersebut, ia mengimplementasikan garapan bisa menjawab
keraguan bahwa jangan melihat sesuatu dari sisi luar saja selami lebih dalam.
Jika ditelisik walaupun kecil tapi bisa "memuaskan" hasrat insan
hidup.
" saya melihat sesuatu yang janggal dalam menilai seseorang, melalui
tembang ini memberikan kesempatan bagi yang merasa seperti dalam lagu ini bisa
membuktikan tidak hanya melihat satu sisi, " kata penyanyi asal Banjar
Ponjok, Nusa Penida.
Yogi Swara bernama lengkap I Wayan Yogi Sudarma garapan tembang ini masih
kompilasi, ia berangan-angan kalau ada kesempatan membuat album. Tempo lagu
sedikit ngebit nuansa slow masih didepankan. Barometer tarik suara Yogi yang
mungkin tidak asing telinga masyarakat Bali, Widi Widiana. *
0 comments:
Post a Comment