Dewa Budaya
Jalan-jalan siapa sih ngga mau ! Tersandra tempat itu
saja rutinitas hanya segitu saja bikin penat, nah keluar dari zone termasuk
melepas dahaga keruwetan yakni jalan-jalan. Menjelajah negeri impian setiap
insan, tapi kesempatan hal itu mungkin jarang mampir. Biasanya kesempatan hadir
tatkala bertugas diluar kota mungkin jawaban menjelajah kemolekan anugrah sang
pemilik bumi.
Kerja dan jalan-jalan tidak bisa diajak bareng, ada,
tapi kesempatan itu sangat langka terjadi.
Kesempatan model ini patut diapresiasi, seperti yang dialami I Dewa Ketut
Budaya. Sambari sebagai marketing perusahaan PMA bergerak dibidang Pest Control
dan Hygiene Service mewilayahi Indonesia Bagian Timur. Dalam kurun sebulan
keliling kota ke kota lainya, naik pesawat dalan setahun ia tak mau mengitung.
Penjelahan negeri khususnya bagian timur, Dewa Budaya mendapat pengalaman baru.
Berinteraksi dan sosialiasasi warga setempat paling seksi dibuatnya. Pasalnya,
ia lebih mengenal karakteristik kultur masyarakat kota yang disinggahi.
Sungguh jarang dua kesempatan
duduk bersamaan, Dewa Budaya bersyukur bisa mengenal kota Indonesia Timur.
Mencicipi makanan lokal hal paling mahal buat dirinya, pesona alam mengejukan
mata memandang. Beranda pikiran terbuka membentang luasnya lautan. Setiap kota
punya karekter masing-masing. Semangat terawat manja ketika melihat germerlap
aktifitas warga. Pikiran diajak mengembara sebentar. Destinasi icon sebuah kota
tak luput dijajal. Asyik, begitu perasaan terucap dari bibir getir walaupun
dunia kerja menghimpit. Keseimbangan kedua hal ini serasa membuka beranda
imajinasi penuh warna.
" disitulah senang, ssmangat
kerja tercampur tatkala melihat kerlap-kerlip kehidupan diluar yang pernah
dijumpai Bali. Cerita adalah oleh-oleh buat anak-anakku, " kata pria asal
Banjar Batununggul, Nusa Penida.
*Cerita antara kerja dan
jalan-jalan
0 comments:
Post a Comment