siswa SD N 3 Batununggul asyik bermain permainan tradisional (foto/sjd)
BATUNUNGGUL,
Perkembangan jaman permainan tradisional mulai ditinggalkan anak-anak.
Permainan ini biasa dimainkan oleh anak-anak saat jeda aktfitas belajar atau
saat waktu senggang. Sekarang permainan ini malah kalah bersaing dengan
permainan konvensional yakni permianan yang disediakan gedget. Padahal
permianan tradisional berdampak bagus bagi perkembangan anak-anak disamping
mengajarkan mereka tentang kebersamaan.
Ada sekolah dasar yang
masih terlihat anak-anak memainkan permainan tradisional, SD Negeri 3
Batununggul berlokasi sebelah timur pusat pemerintah kecamatan tepatnya di
Kutapang.
Menurut Kepala Sekolah
SD N 3 Batununggul, I Dewa Ketut Suarya mengatakan peserta didik kita
memanfaatkan waktu istirahat dan masuk dalam agenda extrakurikuler permainan
tradisional dimainkan. Tujuan tiada lain melestarikan permainan tradisional
karena permianan tersebut sudah dimbang kepunahan.
Diakuinya permainan
tradisional kurang manarik bagi anak-anak, dilema sat ini yang dihadapi
permainan tradisional. Kita pihak sekolah menyikapi hal itu dengan memberikan
ruang gerak pada anak permainan tradisional. Banyak sekali permainan
tradisional bentuk, ada beberapa saja yang dimasukan antara lainya main batu
atau anak-anak sering menyebutnya Cingklak, permaian beregu tiap daerah namanya
berbeda ( bangbangan) dan permainan lainya.
" melalui
permainan tradisional motorik anak-anak terekam jiwa kebersamaan, akraban,
solidaritas, sportivitas dan dekat dengan lingkungan. Pada intinya filosofi
permainan tradisional sangat baik bagi perkembangan anak sehingga patut
mendapat apresiasi dan diberikan anak-anak ranah permainan tradisional,"
tutupnya.(*)
0 comments:
Post a Comment