Dilema Keberadaan Terumbu Karang, Penyelam Lembongan Membentuk Komunitas


para penyelam Nusa Lembongan rembuk bersama membentuk komunitas (foto/bagiyasa)

LEMBONGAN, Pesona perairan Nusa Penida memukau penggiat wisata bahari, setiap pagi jelang siang ribuan wisatawan berlomba-lomba menikmati keindahan bawah laut. Wisata bahari Nusa Penida menjadi objek rujukan dari daerah lain, wisatawan yang datang beragam negara. Dibalik pesona yang memukau perkembangan wisata bahari menemui masalah tetutama keberadaan kerumbu karang dan biota laut lainya, pasalnya munculnya perusahan yang memanfaatkan keindahan bawah laut sebagai penarik semakin banyak, terkadang mereka tidak mengindahkan aturan yang sudah diterapkan di Kawasan Konservasi Perairan Nusa Penida, ditambah lagi dive dan snorkeling operator yang tidak bertanggung jawab. Polemik tidak berkesudahan menemui benang merahnya untuk kelangsungan wisata berkelanjutan. Kegelisahan menyikapi masalah tersebut, para penyelam lokal lembongan berkumpul untuk membicarakan isu lingkungan yang seharusnya bisa diselesaikan. Berbagai isu diungkap oleh para penyelam yang menggantungkan hidup mereka dari wisata bahari ini.

Gede Sukayasa, Ketua LMA yang mewadahi perusahan diving di Nusa Lembongan mengatakan perlu adanya komunitas pemerhati lingkungan bawah laut Nusa Penida. ‘’ Perkumpulan yang kita perlukan adalah perkumpulan orang yang mau ikut menjaga lingkungan bawah laut tempat kita bekerja” ungkapnya.

Senada dengan Sukayasa, Kadek Jaya Suara juga mengharapkan adanya peran serta para penyelam untuk ikut ambil andil dalam pelestarian lingkungan. ‘’ Tapi disini kita perlu suatu organisasi yang legal yang bisa bekerjasama dengan pemerintah untuk menjaga kelangsungan hidup biota laut kita’’ tambah Jaya Suara.

Wayan Sujana, Instruktur Dive dan juga pengurus Lembongan Surf Team juga mempunyai keinginan yang sama. ‘’ Organisasi yang diperlukan untuk menguatkan ide atau tindakan yang kita lakukan sehingga bisa sejalan dengan program pemerintah’’, sambungnya.

Dengan banyaknya ide untuk membuat suatu organisasi, maka disepakati membentuk suatu perkumpulan yang angotanya para penyelam local. Perkumpulan penyelam ini diberi nama Komunitas Penyelam Lembongan ( KPL ). Dalam kesempatan tersebut juga dipilih pengurus diantaranya Ketua I Wayan Gede lama, Wakil Ketua I Kadek Jaya Suara, Sekretaris I Wayan Bagiayasa dan Bendahara I Wayan Sujana.

Wayan Gede Lama sebagai Ketua Komunitas Penyelam Lembongan ( KPL ) berharap semua anggota ikut bekerja untuk melakukan penyelamatan terumbu karang demi kelangsungan wisata bahari serta melakukan penyuluhan di masyarakat atau sekolah untuk mencintai keindahan bahari yang kita miliki melalui perkenalan dunia dive atau penyelaman.

KPL juga akan bekerjasama dengan Lembongan Marine Asosiation ( LMA ) yang mewadahi perusahan dive di Nusa Lembongan yang lebih dahulu terbentuk. Disamping itu KPL juga akan selalu mendukung program pemerintah untuk mengembangkan wisata bahari yang berkelanjutan. (*)
Share on Google Plus

wak laba

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 comments:

Post a Comment

http://waklaba.blogspot.com/. Powered by Blogger.