perupa mural keindahan Magelang (foto/dedok)
MAGELANG, Seni mural identik
dengan perlawanan sebuah rezim sehingga seni ini tidak mendapat tempat.
Paradigma seperti itu sudah perlahan mendapat perhatian serius tidak lagi seni
yang menghantui bahkan seram bagi pemerintahan. Justru seni mural sebagai pesan
menyejukan hati dan adem melihat keindahan seni muktahir karya tidak sebatas
karya tapi memberikan edukasi pada masyarakat.
Seni mural menurut
seniman yang sekaligus fotografer Made Arya Dedok sebagai hasil karya seni
menyejukan hati yang melihatnya tentu berdampak pada keindahan kota. Pesan yang
divisualkan mulai beragam sesuai tema, dibalik visual yang disampaikan kepada
masyarakat adalah edukasi menyikapi pergolakan sosial masyarakat yang terjadi
saat ini. Dulu memang mural kurang mendapat perhatian bila melakukan seni mural
musti harus sembunyi.
Dedok seraya mengatakan
mural salah penyampain kepada masyarakat luas dimana seni ini melihat sebuah
permasalah yang sedang terjadi divisualisasikan sebuah garapan yang indah dan
isintrik.
Dalam kesempatan
Megelang Fair 2017 perupa Magelang dan Jogjakarta dilibatkan berpartisipasi
menyemarakan event tersebut. Perupa kedua wilayah tersebut diberikan kesempatan
menggelar mural bersama dengan tema pesona Megalang dengan sejuta potensi yang
ada. Keindahan Megelang merupakan daerah pegunungan dengan sawah yang hijau
mempesona. Selama ini Megelang identik destinasi Candi Borobodur bila ditelisik
masih banyak potensi yang belum digarap maksimal. Perupa melihat potensi yang
besar dimiliki Megelang terutama saat penen raya tiba, aktifitas tersebut
menarik bagi para pelancong yang datang menyaksikan. Ada sesuatu hal unik
sehingga ide memunculkan aktifitas panen raya jadi sebuah seni mural.
Tidak sembarang seni,
pesan perupa yang mendasar dilontarkan pesat pembangunan berdampak pada peralihan
lahan sehingga keindahan selama didengungkan sebatas cerita.
" Saya mengangkat
keindahan Magelang dengan masih banyaknya sawah dan kemegahan Candi Borobudur.
Magelang punya icon kota sejuta bunga. Panen raya sesuatu benget, semoga semua
masyarakatnya gemah ripah loh jinawi," tutupnya perupa asal Denpasar,
Bali. (*)
0 comments:
Post a Comment