Agus Peterson menyalani pelangganya (foto/sjd)
Barang mungil nan
canggih perannya vital menunjang aktifitas dijaman digital. Berbagai varian dan
teknologi yang disuguhkan beragam pula tergantung harganya. Dibalik itu, nyaris
setiap personal memiliki gedget yang selalu mendampingi setiap langkah. Bersosialisasi
ranahnya berubah melalui sosial media sehingga peran gedget paling utama,
disamping kecanggihannya camera depan dan belakang sangat menunjang berfoto ria
atau lebih familiar selfie.
Kebiasan yang menjadi
keharusan setiap kesempatan mengabadikan salah satu gaya hidup sekarang.
Peluang usaha tersebut tidak disia-siakan Agus Arta Wijaya Kusuma atau sering
disebut Agus Peterson. Bahkan dirinya paling pertama membuka counter gedget di
Nusa Penida. Lokasi dekat pusat ekonomi Nusa Penida persisnya sebelah barat
Pasar Mentigi, counter yang diberi nama 88 Cell.
Pertama membuka masih
jarang peminat, alasan masyarakat cendrung membelinya saat menyeberang ke
Denpasar. Mungkin masalah harga yang jadi masalah, pikiran tersebut wajar saja
mengingat Nusa Penida terpisah laut. Seiring waktu, menyakinkan harga tidak
jauh beda di Denpasar dan kenggganan warga mulai terkikis membeli cukup di Nusa
Penida.
" Sama saja, harga
tidak beda jauh. Pelayanan service juga sama. Awalnya sih, penjualan tidak
seramai sekarang, mungkin dikira harganya beda jauh sama di Denpasar,"
kata Agus Peterson.
Pihaknya selain menjual
gedget assesories penunjang juga dijual counternya. Poin yang utama bagi Agus
adalah pelayanan pelanggan menjelaskan sedetail mungkin varian gadget
klasifikasi yang sesuai dengan harga. Merek yang sudah tidak asing lagi dijual
dari paling termurah hingga termahal. (*)
0 comments:
Post a Comment