Sukadana : Permainan Tradisional Terdegradasi




                                                   I Nyoman Sukadana


NUSA PENIDA, Permainan tradisional terdegradasi pengaruh kemajuan teknologi. Teknologi sudah menjadi kebutuhan pokok di era sekarang, tidak kenal usia anak-anak, pelajar hingga orang tua pun ikut larut didalamnya. 

Perminan tradisional pernah jaya dieranya. Anak sekolah dasar paling riang gembira memainkan. Sepanjang hari, permainan ini menjadi pelipur lara anak sekolah dasar. Tapi, puncaknya sekarang semakin hari terkikis ditelan bumi.
Permainan tradisional mengajarkan banyak hal terutama kebersamaan. Sekarang kebersamaan menjadi individualism. Rasa simpati terhadap teman sebaya anak-anak sekolah dasar dikalahkan sebuah benda yang bernama gadget. Tidak peduli disekitar, anak tersenyum lebar jika gadget sudah digenggam.  Menunduk, berkutat, kadang-kadang sedikit senyum.

“ permainan tradisional telah terganti dengan gadget. Padahal permainan tersebut mengajarkan anak-anak tentang persahabatan, simpati, kebersamaan dan dekat dengan alam, “ kata I Nyoman Sukadana Kasi Sarana dan Prasarana Disdikpora Klungkung, Jumat (16/10).

Pria lahir 28 Oktober 1975 mengatakan sangat disayangkan anak sekolah dasar tidak lagi bermain permainan tradisional. Ini butuh perhatian semua pihak. tidak hanya sekolah, lingkungan di rumah terutama orang tua jangan merasa bangga bila anak terus menerus bergutat dengan gedget. 

I Nyoman Sukadana yang lebih dikenal Man Dana yang merupakan putra Nusa Penida melihat terdegradasi permainan tradisional menisit hati. Padahal, saya dulu waktu sekolah dasar tiada hari bermain tradisioanal. Alam memberikan arti hidup, menempa hidup menjadi bersemangat mengarungi samudra kehidupan, “ kenang pria Asal Banjar Sental Kawan, Desa Ped.

Oleh : Santana Ja Dewa

Share on Google Plus

wak laba

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 comments:

Post a Comment

http://waklaba.blogspot.com/. Powered by Blogger.