“Jual Bakso Beli Tanah “



Sektor Informal Digarap Warga Lokal (foto/sjd)


BATUNUNGGUL, Sektor informal mulai digarap warga lokal. Padahal sektor ini memberikan penghasilan lebih dari cukup memenuhi kebutuhan. Waktu demi waktu warga lokal makin banyak terlibat sektor ini, seperti dagang bakso, jasa (cukur rambut), makanan & camilan, dan lain-lainya.

Salah satunya bergelut di bidang sektor informal adalah I Komang Sumerta. Pria asal Br.Mentigi, Desa Batununggul tidak canggung berjualan bakso. Usaha ini sudah digeluti belasan tahun.

Menurutnya, usaha yang dilakuni sangat berliku hingga mempunyai pelanggan tetap. Asam garam terlewat hingga titik keseimbangan dalam dunia usaha.

 “ awalnya sih tidak seperti sekarang ini, perlahan api pasti usaha ini yang digeluti saya memberikan titik terang, “ katanya.

Dia menuturkan saat merantau di Denpasar mengubah pandangan paradigma. Jiwa wirausaha tertanam begitu kuat mengakar pada diri saya. Pulang kampung Ke Nusa Penida langsung membuka usaha bakso. Pengalaman guru yang paling baik, pepatah ini tidak hanya kata-kata saja. usaha ini langsung diproduksi sendiri,  bakso dengan cita rasa tidak beda jauh dengan pedagang rantauan. Sumerta buka lapak di depan terminal Pasar Mentigi buka pagi hingga siang hari.

“ Jual Bakso Beli Tanah “ sebutan itu sering dikumandangakan warga lokal terhadap pedagang luar daerah. Moto itulah menjadi spirit Sumerta untuk bangkit, mandiri mengubah jalan hidup. Motivasi itu dengan modal ramah terhadap pelanggan.

Lebih lanjut, menurutnya menggeluti usaha informal modal paling utama adalah  ramah terhadap pelanggan. Terkadang modal inilah sangat sulit dilakukan warga lokal untuk bersaing dengan orang luar, “ tuturnya.

Sementara I Dewa Gede Surya Raharja pedagang bakso, usaha dengan modal awal 5 juta memberani diri membuka usaha jual bakso. “ astungkara usaha ini berjalan lancar, “ ujar pria dua anak.

Kisah paling lucu saat saya berjualan dikira orang Jawa, saya tetap melayani dengan senang hati. Perlahan tapi pasti usaha pelanggan mulai ramai.

“ cuek sajalah, cibiran itu biasa bagi saya itu adalah vitamin untuk semangat, “ kenang pria asal Banjar Batununggul.

Oleh : Santana Ja Dewa
Share on Google Plus

wak laba

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 comments:

Post a Comment

http://waklaba.blogspot.com/. Powered by Blogger.