Prof. Agus Margiwianto mengembangakan Nusa Penida menjadi basis kerajinan batok kelapa (foto/jpfboma)
NUSA
PENIDA, Potensi yang dimiliki
Nusa Penida selain rumput laut adalah kelapa. Banyak yang bisa dimanfaatkan
dari kelapa untuk dijadikan kerajinan. Cangkok (batok kelapa) dan serabut
sampai sejauh ini hanya digunakan untuk arang.
Melihat potensi tersebut
Prof. Agus Margiwianto Guru Besar
Pertanian Terapan Universitas Sudirman
Purwokerto tertarik mengembangkan kepala menjadi basis kerajinan di Bali
khususnya di Nusa Penida.
Prof. Agus
Margiwianto bertemu dengan Camat Nusa Penida I Ketut Sukla,SH yang didampingi
Kasi Sosbud I Dewa Ketut Suspriawijaya,SE di ruang kantor camat.
Dia menjelaskan
potensi ini harus digarap mengingat perkembangan pariwisata kian meranjak. Sisi
lain, dunia pariwisata tidak semua masyarakat akan terlibat disana. Seharusnya
ikut berpartisipasi di luar pariwisata misalnya kerajinan. Supaya nanti
masyarakat nggak benggong jadi penonton di daerah sendiri.
“ di daerah saya
binaan kerajinan kelapa sudah memberikan penghidupan bagi masyarakat.
Sebelumnya, kelapa hanya dimanfaatkan sebagian kecil. Memang, mengarahkan
masyarakat butuh proses. Ketika hasil itu nyata, masyarakat dengan sendirinya
mandiri menbentuk kelompok, “ jelasnya.
Menurut Camat Nusa
Penida I Ketut Sukla,SH menyambut baik ide tersebut, gayung bersambut semua
pihak berperan aktif. Memulai sangat susah di lapangan banyak kendala yang
dihadapi mulai dari pemasaran hingga keterampilan. Roll model binaan harus
dilihat nyata dimasyarakat, seperti halnya ukiran dari batu paras, kain tenun
rangrang menyebar menjadi tulang punggung pendapatan, “ terangnya.
Oleh : Santana Ja
Dewa
0 comments:
Post a Comment