Sang Maestro Seni Rupa Indonesia " Raden Saleh "




Sosok Raden Saleh salah satu maestro seni lukis kebanggan Indonesia dengan karya-karyanya memukau dan luar biasa bernilai tinggi. Banyak karyanya yang sangat indah dan mengarukan sejak jaman pergerakan melawan Belanda. Raden Saleh sebagai Bangsawan Jawa dilahirkan di Terboyo, Semarang, Jawa Tengah. Karyanya sering wara-wiri di Eropa terutama Belanda, ia sering diminta melukis oleh Raja Belanda pada waktu itu. Selain itu, ia merupakan ilmuan kiprahnya dimulai dalam kegiatan ilmiah Prof. C.G.C Reinwardt dibidang botani, geologi, etnografi dan sejarah Jawa. Lukisan termasyur karyanya pada tahun 1814-1880 yang menggambarkan penangkapan Dipanagara di Megelang yang telah lama diakui sebagai sebuah masterpiece. Karya itu dibuatnya setelah kembali ke Jawa dan kemudian dipersembahkan kepada Raja Belanda Wiliiam III ( memerintah tahun 1849-1890 ) sebagai tanda terima kasih atas pendidikan dan pelatihan sebagai pelukis yang diterimanya selama 23 tahun di Eropa.

Ketika ia masih kecil telah menunjukan keahlian yang memadai dalam bidang menggambar. Kemapuannya sudah sangat mencolok saat ditemukan oleh sang pelukis A.A.J. Paijen, murid seniman lukis termuka yakni Van Assche di Brussels.

Lukisan Raden Saleh dalam konteks sejarah ketika terjadi peristiwa penangkapan Dipanagara di Megelang. Bagian -bagian tulisan relevan dalam sejarah hidup pribadi Dipanagara ( babad Dipanagara) serta kenang-kenangan singkat yang dibuat oleh seorang kepercayaan yang paling dekat bernama Ali Basah Ngabdulmahmud Gandakusuma. Pergolakan perlawanan melawan Belanda terjadi perang Raden Saleh menvisualisasi kejadian tersebut dalam ranah kanvas.

Keindahan yang menerobos kelas itulah kata yang terlontar para pecinta seni rupa pada waktu itu. Pasalnya, Raden Saleh adalah pelukis Hindia Belanda ( sekarang Indonesia ) pertama yang terdidik dalam teknik melukis barat. Ia sangat terpengaruh Eugene Delacroix, tokoh utama aliran romantisme di Perancis. Seperti Delacroix l, ia pun banyak mengambil inspirasi dari pemandangan Afrika terutama dalam penggunaan cahaya dan warna. Selama 20 tahun bermukim di Eropa ia bahkan diangkat menjadi pelukis Instana Belanda. Revolusioner dalam kancah seni rupa ada saja ide sagar yang dilakukannya.

Jumat, 23 April 1880 pkl. 13.00 wib Raden Saleh Si Pelukis Jawa yang terkenal meninggal akibat serangan jantung. Ia menghembuskan nafas terakhir di kediamannya Kota Bogor yang pada saat itu dikenal dengan sebutan Buitezorg. Raden Saleh memang telah mencapai kebesaran sebagai pelukis pribumi pertama di Indonesia yang menguasai seni melukis dengan teknik Eropa. Ia mendapat pengakuan dari berbagai perlindunhan dan penyumbang seni di Eropa pada abad ke-19. Sayang kebesaran sebagai seorang pelukis telah menutup pencapain di bidang ilmiah. Eropa telah membuat sebagain orang Indonesia masa kini mengajukan klaim terhadapnya. Banyak yang menduga dia bukanlah seorang pelukis Indonesia yang memiliki nasionalisme , tapi malah cenderung radikal. Karakteristik ini sangat menarik bagi bangsa Indonesia yang menjunjung tinggi nasionalisme, namun seringkali tidak sesuai dengan fakta sejarah yang relevan. Pelukis akan menunjukan bahwa mitos yang baru diciptakan ini tidak memiliki dasar dan harus ditolak. (*)


Share on Google Plus

wak laba

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 comments:

Post a Comment

http://waklaba.blogspot.com/. Powered by Blogger.