warga ngurek keris dikepala saat upacara mendakin tirta di Desa Pakraman Kutampi (foto/kardita)
KUTAMPI KALER, Purnama
Kedasa Desa Pakraman Kutampi, Desa Kutampi Kaler, Kecamatan Nusa Penida
menggelar upacara mendakin.Upacara dilangsung catus pata setempat dimana
upacara ini sudah dilakukan setiap tahunnya yang sudah berlangsung lama
diwariskan. Menurut Bendesa Pakraman Kutampi I Made Martawan saat dikomfirmasi,
Rabu (12/4) mengatakan Upacara mendakin atau mendak pekuluh (tirta) yang
diawali dengan mendak Bhatara Tirta baik di Pura di Desa Pakraman serta Pura
Sad kahyangan Jagat di Nusa Penida.
Setiap pemesu atau
pintu masuk ada sebuah sanggar crucuk atau asagan yang disi dengan don (daun)
kayu samah. Tujuannya tiada lain keharmonisasi kekuatan alam yang sering
disebut tunayasa. Menyeimbangkan alam semesta antara Bhuwana alit dan bhuwana
agung & Parayangan , Palemahan dan Pawongan. Upacara ini juga bersamaan
dengan piodalan Pura Bala Agung , ucapnya.
Saat bhatara turun
kabeh, tradisi ureg berlangsung. Tradisi ini hampir sama dengan tradisi
pengerebongan di Desa Pakraman Kesiman, Denpasar. Yang berbeda disini adalah
warga yang ureg tersebut memakai keris dari garis keturunan yang sudah
ketincep. Warga mulai histeris saat bhatara turun kabeh melewati perempatan
desa, secara bergilir baik tua maupun muda ngureg. Dari sekian yang ureg ada
dari pelingsir yang ikut ureg. Aura magis terpancar, perempuan ikut “ trance “
kerahuan membaur dengan ngurek. (*)
0 comments:
Post a Comment