Pusaran Laut Titik Kehidupan


Pusaran Laut karya Dewa Merta Nusa

Penduduk pesisir laut sangat akrab dengan kehidupan lautnya, sehari-hari laut telah menjadi sandaran hidup. Gemerlap cahaya dari timur para nelayan bergegas memainkan keahlian menangkap ikan. Deru-deru mesin pemandangan saat matahari bangun dari tidurnya. Kehidupan aktfitas nelayan memberikan inspirasi seorang perupa asal Nusa Penida Dewa Merta Nusa. Tumbuh dan besar di pulau sebelah tenggara Bali, buat Merta adalah sebuah instalasi yang masih teringat dalam ingatan. Cerita masa kecil ketika pulang kampung sangat membekas bagi dirinya, ada keinginannya mengvisualkan kehidupan aktifitas nelayan.

 Era sekarang nelayan mulai mengkerucut makin sedikit kemungkinan dampak perkembangan yang telah terjadi. Satu sisi nelayan sebagai sumber penghasilan terkadang hasil yang didapat tidak bisa diandalkan. Beralih profesi menjadi penyebab menurunnya anak muda berkecimpung sebagai nelayan. Waktu Merta masih kecil, hampir semua daerah pesisir bergantung hidupnya sebagai nelayan. Bahkan dirinya sering ikut melaut bersama pamannya.

Diakuinya sebagai nelayan tidaklah segampang membeli ikan, tantangan pusaran laut dan gelombang musuh terbesar saat melaut. Keahlian nelayan yang sudah didapat pengetahuan pendahulu ditempa secara berkelanjutkan guru kehidupan laut.

Kisah masih kecil Merta sangat rindu kehidupan laut, terbelesit alam imajinasi menuangkan dalam ranah berkesenian. Goresan kanvas yang didominasi warna biru berpusar membentuk gelombang. Ini mengambarkan kehidupan laut yang menawan tidaklah mudah ditaklukan.

Merta menyampikan kegelisahannya profesi nelayan tidak ada yang melanjutkan. Pasalnya dari segi hasil tidak mampu menupang kehidupan sehingga lambat laun berkurang. Coba saja berapa anak muda yang mau berkecimpung sebagai nelayan. Belum lagi pengaruh global hasil tanggapan berkurang, sering kita melihat nelayan merugi. Permainan tengkulak turut andil memainkan harga penyebab mengeluhnya nelayan. Pergolakan pusaran laut tidak jarang diperhatikan, kesulitan yang menerpa nelayan semakin menghimpit sendi kehidupanna. Dilema !!!






Share on Google Plus

wak laba

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 comments:

Post a Comment

http://waklaba.blogspot.com/. Powered by Blogger.