Selotip Jadi Karya Mengagumkan Dede Berencana " Pemeran Kalaborasi "

hasil karya selotip Dede (foto/dede)

KLUNGKUNG, Seni tidak bisa terlepas begitu saja di Bali. Hampir setiap kegiatan seni selalu hadir. Berkesenian sudah menjadi warisan leluhur. Bali banyak menelurkan sejumlah seni berbakat. Misalnya seni lukis, biasa kanvas medianya, tapi ditangan Dede Rai Nida Pradnyana melukis cara berbeda menggunakan selotip.

Saat ditanya Dede mengatakan bakat melukis sudah dari sekolah dasar hanya saja masih segitu saja. Ketika berada diperantuan mulai dirinya mengexploitasi melompat dari pakem-pakem biasanya "selotip art " dengan khas warna coklat.

" Di kampung masih belum bisa menerima melakukan hal yang nyeleneh berkesenian. Wajar saja pikiran mereka masih maistreams, " kata Ayah satu anak.
Seniman asal Banjar Mergan, Klungkung mengakui seni lukis bermedia selotip masih jarang ditekuni. Diri terus melakukan berbagai trobosan seni yang digeluti. 

" Sejauh ini tokoh yang jadi model baru dosen, sisanya teman sementara luar Bali pernah antara lain Jogja, Bandung, Sumatra Utara, Padang, Sumatra Barat dan daerah lanya. Sosial media sangat berpengaruh memperkenalkan karyanya," beber pria yang dibesarkan di Pulau Nusa Penida.

Kerumitan karya penentu tarif, satu wajah harnya 500 ribu sedangkan dua wajah seharga 850 ribu ukuran standar 60 x 90 cm lengkap dengan lampu. Sementara yang terjual selama ini sudah puluhan lukisan made to order.
Dede berencana berkalaborasi dengan perupa lainya seperti I Putu Bonuz Sudiana menggelar pameran.(*)


Share on Google Plus

wak laba

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 comments:

Post a Comment

http://waklaba.blogspot.com/. Powered by Blogger.