Sektor Informal ( cukur rambut ) tetap Menjanjikan

Nusa Penida (waklaba.blogspot.com)
SAAT ini orang Bali selalu jadi penonton atau pekerja, bukan menjadi penguasa dalam dunia bisnis. Hal ini tidak terlepas dari mental priyayi krama Bali yang menjadi faktor yang menghambat orang Bali bisa bersaing di dunia bisnis.
Usaha kecil yang dianggap kurang menjanjikan, sepertinya dibiarkan begitu saja diambil orang lain.
Di samping itu, lemahnya karakter dan manajerial serta permodalan dari orang Bali itu sendiri, membuat kondisi ini menjadi sangat memprihatinkan.
Bisnis atau peluang usaha di sektor informal di Bali, yakni jasa tukang cukur sangat potensial di Nusa Penida. membidik masyarakat yang supersibuk namun care terhadap penampilan dan kesehatan.

Time is money. Prinsip ini dianut sebagian kalangan masyarakat zaman sekarang. Sedemikian sibuknya mereka mengejar materi, untuk masalah yang sangat pribadi sekali pun, mereka serasa tidak mempunyai waktu lagi, misalnya untuk potong rambut. Kondisi ini, ditangkap dengan manis oleh seorang pelaku bisnis dengan mendirikan Potong Rambut Lawa (LW).
owner Potong Rambut Lawa, I DWw Md Subawa. Mengungkapkan, dengan menawarkan konsep potong rambut khusus untuk pria dewasa maupun anak-anak, bisnis jasanya hingga kini, cukup maju dan berkembang. ‘'Rata-rata konsumen kami yang datang lebih dari 10 orang per hari,'' ujarnya.

‘'Setelah konsumen melakukan pemotongan rambut, kami juga akan memanjakan konsumen dengan pemijatan ringan di sekitar leher hingga pundak,'' jelasnya.

Disinggung mengenai biaya potong rambut, untuk dewasa maupun anak-anak sama yaitu 5 ribu, per orang. 
 
oleh : santana ja dewa 
Share on Google Plus

wak laba

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 comments:

Post a Comment

http://waklaba.blogspot.com/. Powered by Blogger.