Keuntungan Menjanjikan, Bisnis Busana Adat kian Menjamur



Nusa Penida (waklaba.blogspot.com) –

 Saat ini bisnis busana adat menjamur. Tak hanya di perkotaan, tapi juga pedesaan. Keuntungan penjualan yang bisa diperoleh dari 20 persen - 50 persen per pcs, menjadi alasan banyak orang mencoba keberuntungan di bisnis ini.

Seorang pebisnis busana adat Bali, Ni Komang Riani, Senin (1/4), mengungkapkan, bisnis busana adat hampir setiap saat dicari konsumen. Itu karena Bali identik dengan daerah yang tak pernah sepi kegiatan adat/agama.

Hal ini cukup dibaca kalangan produsen. Berbagai jenis produk busana adat diproduksi dengan desain dan motif yang terus diperbaharui. Di sisi lain pebisnis/spekulan/pengepul, juga tak kalah memanfaatkan peluang yang ada, sehingga kondisi yang berkembang di kios-kios busana adat makin menjamur.

‘’Dengan menjamurnya kios busana adat, menjadikan persaingan cukup ketat. Persaingan itu terjadi dari sisi harga, karena masing-masing penjual masih berpeluang memberikan harga relatif murah dibandingkan toko lainnya,’’imbuhnya.

Dia mengaku, menjelang momen sejumlah hari raya besar baru-baru ini, cukup meraup keuntungan yang lumayan. Per pcs busana adat seperti, destar, kampuh, kain bawahan, kebaya, dan lainnya yang dibeli di produsen dengan harga relatif murah, dijual lagi rata-rata dengan mengambil keuntungan yang cukup lumayan. Kisarannya minimal 20 persen per pcs dari produk tersebut.

‘’Ada sekitar 100 – 100 pcs berbagai jenis busana adat/untuk ke Pura yang laku baru – baru ini ( H-2 Hari Raya Galungan ), dengan kisaran harga kamben 35.000-200.000 , baju yoko 65.000-95.000 , Safari 85.000-125-000 serta udeng 35.000 yang paling mahal udeng songket seharga 250.000,’’tambahnya.

Dia menilai, saat ini hasil-hasil produsen makin inovatif. Tak hanya dari sisi desain, motif, juga warna. Salah satunya produk destar, kini desain dan motifnya beragam, sehingga

menarik minat beli konsumen. Tak hanya itu, jenis kampuh, dan safari juga tak kalah atraktif desain dan motifnya. ‘’Saya kira busana adat Bali ke depan akan menjadi komoditi pasar yang primadona, sehingga makin banyak orang yang menggeluti bisnis ini.

Di satu sisi produsen makin lancar dalam produksi, keuntungan yang menjanjikan bagi kalangan pengepul/pebisnis, menyebabkan mereka juga makin gencar dan giat dalam promosi,’’imbuhnya.
Share on Google Plus

wak laba

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 comments:

Post a Comment

http://waklaba.blogspot.com/. Powered by Blogger.