Jaga Ekosistem Coral, Sampah Plastik "patung" Jadi Instalasi Seni



instalasi seni patung ditenggelamkan jari rumah ikan (foto/sukarda)

KARANGASEM, Sampah plastik sudah menjadi urusan pelik diberbagai daerah termasuk di Bali. Berbagi langkah sudah diupayakan, namun prilaku warga minim memanfaatkan sampah plastik. Dimata perupa sampah plastik disulap jadi instalasi seni mengagumkan. Berpenampilan nyentrik dengan ciri khas kumis tebal berwarna hitam dan putih.

I Gede Sukarda adalah sosok perupa boleh dikatakan melawan egomoni dalan berkarya. Pria asal Padangkerta, Karangasem peka melihat sosial masyarakat tempat lahirnya. Sampah plastik sudah menjadi bom waktu. Pemanfaatannya nyaris belum digarap masksimal.

" Sampah emang jadi masalah besar sekarang. Melihat fenomena, hati saya terpanggil melakukan gebrakan meedukasi dan berguna, " kata Mantan Guru Kesenian pensiun dini tahun 2014.

Alumnus SMRS Denpasar angkatan 1985 mengatakan seni adalah anugrah jadi berkarya adalah persembahan sesuai pepatah Bali " depang anake ngadanin". Terkadang dalam berkesenian apalagi agak nyeleneh susah diterima, tapi bukan menyurutkan niat berkarya.

Instalasi seni menggunakan sampah plastik sudah dilakukan 2007 isu global warning di Nusa Dua, sementara di Karangasem bulan depan, dia membuat patung terbuat dari sampah plastik yang ditenggelamkan di pantai Amed, Karangasem sebagai terumbu karang dibantu rekannya dari Jerman. (*)


Share on Google Plus

wak laba

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 comments:

Post a Comment

http://waklaba.blogspot.com/. Powered by Blogger.