sorak-sorak warga saat dimulainya upacara nimpung di Desa Pakraman Semaya (foto/SJD)
Suana
(waklaba.blogspot.com)
Saling lempar dengan jajan, buah dan
beberapa makanan yang telah dihaturkan, pemandangan itu yang nampak di Desa
Pekraman Semaya, Desa Suana Kecamatan Nusa Penida pada Rabu, (12/2). Seperti
ada perang makanan, suara riuh penuh canda dan tawa mewarnai acara nimpung yang
Bertempat di Pura Batu Mas Kuning. Sesekali ada tawar menawar untuk saling
lempar satu sama lain.
“kalau mau lempar aku dengan ayam panggang,
nich pilih mana bagian tubuhku yang kamu mau lempar, ujar salah seorang peserta
nimpung ke salah seorang temannya yang lain sembari menantang dengan logat
bahasa khas Nusa penida. Warga yang menantang biasanya akan menawar makanan lain
sambil bercanda satu sama lainnya. Seluruh peserta yang merupakan warga
Pekraman Nusa Penida dengan penuh suka cita berteriak kegirangan melihat ada
yang terkena lemparan.
Nimpung kali ini diadakan bertepatan wrespati, Kaulu seminggu setelah pujawali di Pura Batu Mas Kuning Desa Pekramana Semaya. Tradisi unik nimpung yang diadakan Desa Pekraman Semaya, Nusa Penida ini dilaksanakan tiap setahun sekali. Namun demikian harinya tidak tentu antara satu tahun yang lalu dengan sekarang, tidak seperti Piodalan yang harinya ditentukan. Ini dilakukan mengingat nimpung adalah suatu perayaan yang dilakukan masyarakat setempat untuk mensyukuri segala anugerah terhadap hasil pertanian yang dipanen sehingga waktu panen tidak sama antara satu tahun lalu dengan yang sekarang. Dulunya nimpung menggunakan hasil pertanian yang dihaturkan itu yang akan diolah sebagai persembahan untuk selanjutnya dijadikan sarana untuk nimpung saling lempar satu sama lain.
Nimpung berasal dari kata nimpug yang artinya melempar atau menghantam. Tradisi unik ini bila dilestarikan dan dilakasanakan secara rutin bisa menjadi atraksi wisata unik yang akan dilihat oleh para wisatawan yang melancong ke Nusa Penida.
Ketika dikonfirmasi oleh Bendesa
setempat I Ketut Suarna Nimpung Di Desa Pekraman Semaya nimpung merupakan
upacara bentuk perwujudan pelaksanaan wujud
syukur atas keberlimpahan yang sudah diberikan baik berupa pala gantung
maupun pala bungkah (red : kebutuhan pokok berupa sandang dan pangan ). Upacara
nimpung Tepat pada Anggar Kasih
Tambir, Buda Kliwon Enyitan yang
diselenggarakan setipa tahun sekali. Upacara nimpung diadakan di sebelah
Pura Batu Mas Kuning . Meneruskan budaya adi luhung yang sudah diwariskan nenek
moyang secara turun temurun untuk keberlangsungan keseimbangan alam baik bhuana
alit dan bhuana agung, “ tuturnya.
Pernyataan Bendesa Pekraman Semaya itu diamini
oleh Jero Nyoman Gata nimpung berasal dari kata nimpug ( red : menghantam ) yang berarti menghantam dengan
saling lempar makanan. Upacara ini lanjutan acara “Don Kayu Samah yang bermakna syukur terhadap tumbuh-tumbuhan
berbuah dengan baik, “ paparnya.
Ia mengatakanmengatakan upacara
nimpung merupakan rasa wujud syukur terhadap penguasa alam Ida Sang Hyang Widi
Wasa. “ apa yang sudah diberikan biar dilimpahkan rejeki serta kerahayuan kita
bersama baik secara sekala dan niskala".
Melihat unik dan langkanya tradisi nimpung diharapkan Dinas Kebudayaandan Pariwisata Pemerintah Kabupaten Klungkung mengidentifikasi tradisi untuk bisa dilestarikan dan sekaligus dijadikan daya trik wisata Klungkung khususnya Nusa Penida
Oleh : Santana Ja Dewa
0 comments:
Post a Comment