Menikmati Segernya Jus Jepun di Ceningan



jus jepun (foto/sjd)
 
Lembongan (waklaba.blogspot.com)

Jus salah satu minuman favorit semua insan baik muda maupun orang tua. Selama ini jus yang familiar yakni jus apokat, semangka , jeruk dan aneka jus buah lainya. Jus jepun (bunga kamboja) sebagian orang masih belum diketahui. 
Mangku Mirah salah satu pencetus jus jepun, ide kreatif pengolohan bunga jepun menjadi jus berawal dari pembuatan tirta (air suci) yang sering ia lakukan sebagai pemangku dengan memakai air dan bunga jepun untuk memercikan tirta. 

 “Sederhana saja, Saya tidak ingin ruwet-ruwet. Dasar pemikirannya begini, tirta saja pakai bunga jadi pasti ada banyak manfaatnya. Saya juga penasaran kalau tidak ada manfaatnya kan tidak mungkin dari jaman dahulu bunga kamboja dipakai campuran tirta,” tuturnya Pria asal Dusun Ceningan , Desa Lembongan.
Secara ilmiah, bunga kamboja yang masuk marga plumeria memang mengandung sejumlah senyawa aktif seperti alkaloid, steroid, tanin, flavonoid dan saponin, sedang kandungan steroid lebih dominan pada bagian bunga. Masyarakat Bali telah banyak memanfaatkan jepun untuk tanaman hias dan pelengkap upacara keagamaan yang diyakini memiliki kekuatan penerang jiwa.

 “Jus jepun ini cocok untuk orang yang sedang diet karena kandungan senyawa tertentu yang membuat kita merasa kenyang dalam waktu lama, jadi konsumsi nasi berkurang. Bunganya memang bisa dimakan langsung tapi kalau dibuat jus penyerapan oleh tubuh jauh lebih mudah,” imbuh Mangku sambil menikmakti jusnya.

Mangku Mirah pun menambahkan, setelah ditelusuri bunga kamboja memiliki banyak manfaat. Hal ini membuatnya lebih yakin untuk berkreasi dan menjadikan jus jepun sebagai menu andalan di Rompok Lebaoh, sebagai warung makan organik. Untuk mendapatkan kekentalan jus jepun ditambah dengan buah lainya. Aroma jepun sampai terasa di tenggorokan, rasa dahaga sirnah . Dijamin ketagihan. 

Warung Rompok Lebaoh yang terletak di depan rumahnya juga menyediakan beberapa varian jus lainya seperti jus bunga teleng, jus bayam dan jus sawi termasuk wine dari bahan dasar juwet. Semua bahan-bahan ini ditanam secara organik di sekitar pekarangan rumahnya.

“Semua bunga-bungaan, sawi, bayam dan sayur-sayuran yang lain, Saya tanam secara organik di areal pekarangan rumah. Sehingga Saya berani jamin keorganikannya dan dipastikan baik untuk kesehatan,” tandasnya.

Wine juwet persediannya terbatas hanya satu tahun sekali saat musimnya. Proses wine juwet sama seperti wine yang lainya. Rasanya tidak jauh beda dengan wine lainya , beda-beda tipis. Kecut juwet awet di lidah pingen anggkat gelas lagi. *sjd

Share on Google Plus

wak laba

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 comments:

Post a Comment

http://waklaba.blogspot.com/. Powered by Blogger.