wisatawan sedang menimati laut Nusa Penida (foto/sumadi)
NUSA PENIDA, Perubahan
angan tiap daerah apalagi mempunyai destinasi yang menarik dan mempesona, tapi
sumber daya dan mentalitas beriiringan dibenahi. Kenyamanan modal positif buat
Nusa Penida yang sedang berbenah diri mengembangkan daerah. Persamaan persepsi
mutlak dilakukan tanpa terkecuali memberikan yang terbaik terutama rasa aman
dan nyaman bagi pelancong.
Berbincang tentang
usaha pariwisata, I Ketut Pesta yang sudah berkecimpung mulai 1984 dibidang
pariwisata saat dikomfirmasi, Selasa (14/3) mengatakan yang menjadi
permasalahan pokok mengelola usaha melayani dan mendatangkan wisatawan ini ada
dua hal. Property guarantiee dan Service guarantie adalah 2 hal pokok yang
harus dijamin didapatkan oleh wisatawan.
Property guarantiee
maksudnya tamu mendapatkan mobil, hotel atau tempat ataupun peralatan yang di
jamin baik. Misalnya kalau mobil terjamin keselamatannya dan bersih. Kalau
Hotel tenang dan nyaman. Sedangkan Service guarantie adalah pelayanan yang
ramah dan baik dari pegawai atau pelaku pariwasata. Dengan menjamin dua hal itu
suatu destinasi, tempat akan selalu dikunjungi oleh wisatawan.
Lanjut Pesta ia juga
menyarankan Nusa Penida yang kini pariwisatanya sedang tumbuh adanya tourist
informasi dibeberapa tempat. "Nusa Penida perlu tourist informasi sehingga
kalau tamu ada hal yang mereka ingin ketahui tourist informasi akan memberikan
petunjuk", harap Pesta.
Pesta juga menyebutkan
di Nusa Penida perlu ada standarisasi misalnya untuk obyek wisata berapa
dipungut.
"Misalnya untuk
obyek wisata biar sama harga pungutannya. Pungutan itupun harus disertai
layanan yang diberikan seperti toilet, tukang parkir dan lainnya",
jawabnya Ketut Pesta .
Sementara Gede Tanjung
menyampaikan pariwisata Nusa Penida perkembangannya sangat pesat harus
diimbangi dengan sumber daya perlu dipersiapkan. Data yang saya dapatkan dari
hasil uji kompetensi tenaga kerja pariwisata di Nusa Lembongan tahun 2016 dari
200 orang yang ikut uji kompetensi hampir 51 persen yang belum kompeten. Itu
artinya ada PR buat masyarakat Nusa Penida untuk segera meningkatkan SDMnya
agar jangan masyarakat kita hanya menjadi penonton. Mentalitas sumber masalah
seiring pesatnya perkembangan Nusa Penida agar tidak keblablasan yang ujungnya
merugikan kita semua.
“ sangat perlu diadakan
bintek serta pengetahuan tentang budaya lokal agar terjadi persamaan persepsi
diantara guide. Tentunya Dinas Pariwisata dan Dinas kebudayaan serta
tokoh-tokoh masyarakat harus dilibatkan, “ kata Dosen LPK perhotelan polteknas
Denpasar. (*)
0 comments:
Post a Comment