Nusa Penida (waklaba.blogpsot.com)
Hujan yang ditunggu-tunggu petani Nusa Penida akhirnya hujan pun turun. Rasa gembira yang dirasakan petani. Hal ini lama ditungu-tunggu , begitu ada hujan lahan siap ditanam. Jauh-jauh hari sebelum hujan turun para petani sudah mempersiapkan lahannya.
Hal ini diungkapkan Men Harun warga Cubang, Desa Sakti Rabu (20/11/2013), menuturkan masyarakat kami sudah berbondong-bondong menanam palawija saat hujan turun. Sudah sejak lama ditunggu begitu hujan turun lahan siap ditanam. Lahan sudah dipersiapkan sebelum musim penghujan tiba,” terangnya. Senada dengan masyarakat Tanglad I Kadek Widiarta mangatakan petani ramai-ramai menanam jagung. Sebelum manam petani membuat lubang untuk ditaman jagung serta kacang-kacangan. Sudah sebelumnya petani menunggu datangnya hujan. Sebelum hujan datang petani sudah mempersipakan lahanya untuk siap ditanam, “ katanya.
disela-sela peninjauan Camat sedang berbincang dengan seorang petani
Sementara Camat Nusa Penida I Ketut Sukla, SH saat meninjau
masyarakat bercocok tanam mengatakan mulainya musim penghujan di Nusa Penida
disambut gembira padahal sebelumnya lahan sudah sipa ditanam. Desa Tanglad ,
Sekartaji , Batukandik, Batumadeg , Klumpu dan Sakti warganya sudah
berbondong-bondong menamam palawija seperti jagung kacangkacangan. Sementara
Desa Pejukutan belum mulai bercocok tanam ini disebabkan curah hujannya rendah
dibanding daerah yang lainya di Nusa Penida. Masyarakat ramai-ramai bercocok
tanam saat saya melakukan peninjauan langsung, “ ujarnya Sukla.
Sebenarnya kondisi pangan di Nusa penida tidak mengawatirkan walaupun petani Nusa penida setiap tahun mengalami penurunan ini disebabakan beberapa faktor. Kaderrisasi dan peralihan lahan penyebab turunnya produksi palawija. Disamping itu warga sudah beralih profesi menjadi buruh baik kerja di pariwisata di Nusa Lembongan serta juga sebagai buruh lainya, “ imbuhnya.
Oleh : Santana Ja Dewa
Sebenarnya kondisi pangan di Nusa penida tidak mengawatirkan walaupun petani Nusa penida setiap tahun mengalami penurunan ini disebabakan beberapa faktor. Kaderrisasi dan peralihan lahan penyebab turunnya produksi palawija. Disamping itu warga sudah beralih profesi menjadi buruh baik kerja di pariwisata di Nusa Lembongan serta juga sebagai buruh lainya, “ imbuhnya.
Oleh : Santana Ja Dewa
0 comments:
Post a Comment