store usaha clothing Alit Madves
Gaya hidup tak
terlepas dari fashion begitu dengan kaum muda. Gaya dengan tampilan modis dan
elegan sesuai dengan selara yang diingankan. Bisnis clothing celah bagi mereka
yang bisa memanfaatkan dengan daya kreatif sesuai dengan kaum muda itu sendiri.
Bisnis seperti ini mutlak diharuskan adalah desain yang inovatif berkolerasi
adanya perubahan.
Celah tersebut
terbelesit dari pemuda asal Desa Kamasan memberanikan diri berkecimpung
clothing. I Made Budi Wiryadi Adnyana atau akrab disapa Alit Madves tergetuk terjun
usaha ini tidak lainya kesukaan pada desain, awalnya hanya untuk kebutuhan
sendiri, tapi sahabat memintanya untuk produksi lebih banyak. Respon tersebut,
Alit ngga pikir panjang menekuni bisnis ini hingga sekarang.
Alit menjelaskan
bisnis clothing pada awalnya memang ngga menarik, masih sedikit yang minat,
tapi sekarang malah terbalik dan menjamur. Buat dirinya semakin tertantang
memberikan pelanggan desain yang menarik. Persaingan bagi Alit seperti angin
segar terus kreatif dengan karya-karya desain yang akan mencuri perhatian
kalangan anak muda.
" Karena bisnis
clothing dahulu masih gaa semenjamur sekarang, dulu masih ada beberapa saja
saat merintis, maka minat diclothing, jujur saja passion saya sebagai kaum muda
yang bergaya fashion modis membuat tertarik. Ide-ide yang bisa dituangkan dalam
clothing salah satu segi desain yang pas dan cocok buat jiwa anak muda pada era
sekarang, " uacp pemuda kelahiran 26 Desember 1991.
Tahun 2011, usaha
clothing Alit rintis pada awalnya membuka distro wilayah Nusa Penida. Menyikapi
pasar yang lebih luas, distro dipindahkan Klungkung tepatnya samping lampu
merah jalan Rama. Berbagai pertimbangan memindahkan yang paling mendasar adalah
pengawasan karena Alit juga bekerja salah satu BUMN yang dulu tugas di Nusa Penida
pindah ke Klungkung, usahanya pun ikut pindah.
Permintaan pelanggan,
Alit menyikapi membuat desain yang menarik, foundamental dari usaha adalah
pemilihan warna kain agar bisa dibuat beraneka dan beragam ngga terkesan
menoton sebatas hitam dan putih walaupun minat warna paling tinggi. Kreasi
serta mengembangkan dalam berkreasi hal desain dan pemilihan kain agar bisa
bersaing clothing merek ternama. Clothing lokal bisa dipastikan mampu paling
tidak menyamai atau setara.
Pemasaran, kata Alit
kebetulan sepupu membuka hal sama sehingga bisa dibantu. Sekarang eranya
digital, pemasaran merambah online namun secara offonline tetap artinya
kombinasi atara dua pemasaran. Usaha ini bisa bertahan hingga sekarang tidaklah
semudah yang dibayangkan ketika lagi down penjualan disitu mental diuji,
berbagai cara mesti bertahan atau tutup. Beruntung Alit bisa melewati hal itu,
asam manis gula bisnis clothing menjadi bumbu baginya. Terbentur pekerjaan, ia
menugaskan sahabat yang dipercaya mengurus segala bisnis ini mulai produksi
& pemasaran. *
0 comments:
Post a Comment