ngusung bade di laut sa;ah satu tradisi yang dimiliki Desa Pakraman Batumulapan (foto/sjd)
BATUNUNGGUL, Ngarak
bade adalah bagian prosesi upacara ngaben, hal yang umum dilakukan di Bali.
Nusa Penida tepatnya di Desa Pakraman Batumulapan, Desa Batununggul setiap
ngaben masal berbeda dari biasanya, bade diusung di laut. Sajian budaya yang
ditunggu warga, wisatawan serta fotografer seksama menyaksikan.
Pasang surut laut
penentu jalanya upacara ngaben, sempat ditunda satu jam. Perkiraan awal ngusung
bade tepat pkl. 01.00 wita, namun kondisi tidak memungkinkan, " hal ini
disampaikan ketua panitia I Wayan Geria, Rabu (26/6) kemarin.
Setiap ngusung bade,
menurutnya suguhan budaya yang paling dinanti masyarakat sekitarnya dari sejak
dulu. Sekarang, momen ini kami sengaja mengajak fotografer untuk datang
mengabadikan momen budaya yang menarik. Lumayan menyita tenaga dan waktu yang
lama pasalnya jarak menuju setra kurang lebih 500 m. Dentuman gamelan
membangkitan pengusung menjadi histeris durasi waktu tiga jam.
" Partisipasi
melibatkan masyarakat Batumulapan membantu ngusung bade, dua bade dan tiga
petulangan yakni dua lembu dan gajahmina( gabungan ikan dengan gajah). Ngaben
kali ini sawa yang ikut sebanyak 16 dari 118 KK banjar Jepun. Hasil rapat
banjar menyepakati bahwa yang punya sawa saja yang dikenakan biaya sementara
krama yang lainya sifatnya membantu baik perlengkapan upacara hingga pembakaran
selesai," ujarnya.
Ida Bagus Putra Adnyana
Fotografer senior yang tergabung Perhimpunan Fotografer Bali ( PFB) mengatakan
secara umum ngaben sekarang hampir mirip. Ini kemungkinan faktor mudahnya
informasi, via TV atau Youtube. Sehingga antar daerah saling ingin mirip atau
membuat yang lebih bagus. Kelebih dari Nusa Gede/ Penida adalah landscape
sangat indah.
Karena tidak ada
industri maupun polusi yang relatif tidak sepertidi kota besar, warna langit
biru bersih. Dipadu dengan laut yang mebiru, secara fotografis ini akan
memudahlan siapa saja memotret upacara ngaben di Nusa Penida. Fotografer yang
sudah melalang buana pemeran di luar negeri berpendapat
pemotretan ngaben di
Nuda Penida menjadi luar biasa dan sangat indah. Sudut pandang pemotretan
ngaben, kita harus dapat mengcaptire spirit dari upacara itu.
" harus dapat
menggambarkan sifat gotong royong spontan dan totalitas pengabdian untuk
leluhur. Mengarak bade di tengah laut adalah tradisi yang luar biasa, banyak
hal positif yang bisa dirasakan prosesi di laut ini. Kami sebagai fotografer,
meski usia lebih dari setengah abad, tidak merasa kelelahan mengikuti prosesi
ini. Baik karena keindahan alamnya, maupun semangat masyarakat yang penuh
totalitas, " sumringanya yang lebih dikenal Gustra.
Sementara Tjokorda Gde
Romy Tanaya, Kepala Bidang Sumber Daya Pariwisata Dinas Pariwisata Kabupaten
Klungkung yang kebetulan ikut rombongan PFB menyampaikan, memasukkan tradisi
ngarak bade ke kalender budaya yang merupakan kegiatan lima tahun digelar di
Nusa Penida baik itu melalui media cetak maupun media on line. Dengan mengajak
bendesa adat yang ada setiap berapa tahun ngaben dilaksanakan di desa setempat
dan menjadikan ngarak bade untuk tradisi budaya yang menunjang kegiatan wisata
di Nusa Penida.
Pihaknya akan berencana
menjadikan tradisi ngarak bade dijadikan atraksi budaya untuk menunjang
pariwisata dengan kerjasama dengan travel agent yang ada bahwa kita di Nusa
Penida mempunyai tradisi unik yaitu mengarak bade ke tengah laut.
" tradisi ini tetap
dilestarikan karena sangat unik dan hanya ada si nusa penida mengarak bade ke
tengah laut dan dapat menunjang kepariwisataan di Nusa Penida," tuturny
pria penghoby fotography
0 comments:
Post a Comment