BAHAGIA- adalah endapan rasa yang diinginkan manusia
tak terkecuali, sebagai mahkluk yang katanya paling sempurna dibandingkan
dengan tumbuhan dan hewan. Terkadang, kemurkaan tercipta yang dilakukan manusia
itu sendiri disebabkan tidak bisanya melawan ego dan menguasai diri. Lahir,
tumbuh, menjalani kisah panggung kehidupan yang dibekali rasa dan karsa yang
menciptakan peradaban dan mengukir sejarah, manusia yang terus bergerak
melahirkan berbagai penemuan- penemuan dalam sejarah peradaban manusia yang berkembang
secara evolutif seiring bertambah kompleksnya kehidupan dan kebutuhan umat
manusia. Perkembangan pikiran menghasilan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Metamorfosa pikiran melampui kemerdekaan berkreasi dan mengolah rasa pada diri
dari berpikir pada puncak dari semua itu adalah kebahagian. Suka cita merupakan
ungkapan yang paling mendalam yang dirasakan tatkala proses diri telah
melahirkan supremasi. Hegomoni adalah musuh paling terberat yang bisa untuk
ditaklukan, jika mampu rasa gemilang menyerap hingga dalam tubuh. Manusia
secara kodrati bisa merasakan aneka rupa bentuk bentuk emosi dan perasaan
tersebut seperti rasa sedih, marah, bahagia, cinta,dan bentuk bentuk perasaan
atau emosi lainya.
Kebutuhan bertahan hidup, manusia juga memenuhi
kebutuhan yang satu ini yakni mengekspresikan setiap perasaan atau gejolak
emosi. Berkesenian adalah cara yang dilakukan khususnya perupa yang kerap
dipakai sebagai bentuk kebutuhan untuk mengungkapkan berbagai perasaan yang
berkelindan dalam diri manusia. Pilihan hidup sebagai perupa yang menekuni dan
menjadikan seni rupa sebagai jalan menapak semesta menjadikan karyanya sebagai
medium untuk menghadirkan dan mengekspresikan berbagai hal yang ingin
disampaikanya. Karena karya seni rupa memiliki berbagai lapisan yang kompleks
sebagai bentuk capaian peradaban manusia.
Pameran yang menghadirkan karya – karya delapan orang perupa muda ini terframe dalam satu tema kuratorial yang mencoba mengajak para perupa untuk merespon sebuah tema yang universal dan lapang yakni kebahagiian. Kurator, I Made Susanta Dwitanaya menilai tema ini dipilih tentu saja karena dalam menyusuri jalan kehidupanya, manusia pasti bertemu dengan sebuah kondisi yang bernama kebahagiaan.Rasa bahagia atau kebahagiaan umumnya bersifat subyektif tergantung dari masing – masing individu.Telah banyak bidang keilmuan mulai dari agama hingga psikologi mencoba mendefinisikan dan mengkaji soal kebahagiaan ini. Ranah psikologis juga sangat dekat dengan dunia seni rupa. Sebab seni rupa adalah bentuk dari aktualisasi dari aspek ke-diri-an sang perupa. Sebagai bentuk dari aktualisasi diri perupanya tentu saja karya seni sebagai sebuah bentuk perwujudan gagasan perupa terhadap sebuah fenomena terkadang dilandasi oleh endapan endapan sadar dan bawah sadar perupa yang membentuk kepribadian dan cara pandang mereka atas hidup dan dunia. Berbagai pengalaman masa lampau mengendap dalam alam bawah sadar yang secara langsung maupun tidak langsung akan berpengaruh kedalam karya mereka masing – masing. Berbagai nilai nilai asal atau mendasar baik yang bersifat personal maupun kolektif yang diwarisi para perupa dalam p[engalamannya kerap menjadi basis gagasan seorang perupa dalam menciptakan karya seni rupa. Jung mengistilahkan hal ini sebagai arketip.
Pameran yang menghadirkan karya – karya delapan orang perupa muda ini terframe dalam satu tema kuratorial yang mencoba mengajak para perupa untuk merespon sebuah tema yang universal dan lapang yakni kebahagiian. Kurator, I Made Susanta Dwitanaya menilai tema ini dipilih tentu saja karena dalam menyusuri jalan kehidupanya, manusia pasti bertemu dengan sebuah kondisi yang bernama kebahagiaan.Rasa bahagia atau kebahagiaan umumnya bersifat subyektif tergantung dari masing – masing individu.Telah banyak bidang keilmuan mulai dari agama hingga psikologi mencoba mendefinisikan dan mengkaji soal kebahagiaan ini. Ranah psikologis juga sangat dekat dengan dunia seni rupa. Sebab seni rupa adalah bentuk dari aktualisasi dari aspek ke-diri-an sang perupa. Sebagai bentuk dari aktualisasi diri perupanya tentu saja karya seni sebagai sebuah bentuk perwujudan gagasan perupa terhadap sebuah fenomena terkadang dilandasi oleh endapan endapan sadar dan bawah sadar perupa yang membentuk kepribadian dan cara pandang mereka atas hidup dan dunia. Berbagai pengalaman masa lampau mengendap dalam alam bawah sadar yang secara langsung maupun tidak langsung akan berpengaruh kedalam karya mereka masing – masing. Berbagai nilai nilai asal atau mendasar baik yang bersifat personal maupun kolektif yang diwarisi para perupa dalam p[engalamannya kerap menjadi basis gagasan seorang perupa dalam menciptakan karya seni rupa. Jung mengistilahkan hal ini sebagai arketip.
Menilik karya – karya yang ditampilkan oleh kedelapan
perupa muda dalam pameran ini terbaca adanya berbagai macam interpretasi dan
cara ungkap visual yang dipilioh masing – masing prupa dalam memaknai dan
merespon tema “kebahagiaan” yang disepakati sebagai tema pameran ini. Sebagian
perupa tampaknya menggali dan menjadikan nilai nilai dan visual yang lekat
dengan aspek kultural komunal Bali sebagai titik berangkat dalam menyampaikan
gagasanya. Mereka meminjam nilai nilai maupun visual; visual yang lekat dengan
kultur Bali sebagai bahasa ungkap gagasan mereka dalam memandang dan
menginterpretasi tema kebahagiaan yang menjadi tema pameran ini. Adapun delapan
perupa yang berpartisipasi antara lain I.G.A Bagus Arimaruta, Kadek Septa Adi,
A.A.I . Ratih Aptiwidyari, Kadek Suardana (Kacor) dan I Wayan Noviantara dan
Dewa Johana.
Dewa Johana memaknai kebahagiaan sebagai sebuah bagian
dari keseharian. Dalam satu hari yang terdiri dari siklus perputaran detik,
menit, dan jam, kita telah melakukan berbagai aktivitas.didalamnya ada
aktivirtas rutin seperti makan, tidur,mandi , bekerja dan lain sebagainya.
Dalam karyanya Johana seperti hendak bertutur bahwa dalam menjalankan
keseharianpun manusia dapat merasakan bahagia dengan cara menikmatai setiap
momentum yang ada dan tersaji di depan mata kita selama satu hari. Lakukan dan
nikmati setiap momen dalam hari hari yang kita lakukan maka kita akan berdamai
dan bahagia dengan diri kita sendiri, dem,ikian kira kira hal yang hendak
johana hadirkan dalam karyanya. Secara visual johana menghadirkan teknuik seni grafis
yakni linocut dalamkaryanya, ia menggambarkan semua aktivitas manusia dari
bangun pagi hingga tidur dalam enam panel karya grafisnmya. Ia menghadirkan
ruang dan waktu dalam rentetan keenam bidang gambarnya tersebut.
Pameran ini momentum yang tepat kaleodoskop tahun yang
sudah terlewat yang meresapi dan mengintropeksi diri, berefleksi tentang apa
yang telah dilalui selama setahun ke belakang ada suka tentu pula ada duka
semuanya beranyam dalam memori masing masing manusia lalu menjadi pelajaran
yang mendewasakan batin kita untuk beresolusi tentang hidup yang lebih baik dan
bahagia di tahun yang akan datang. Selamat menemukan makna – makna kebahagiaan
kita masing masing mel;alui jalan mengapresiasi karya – karya seni rupa yang
tersaji dalam pameran ini.Dan semoga semuanya happy ending.(*)
Mari segera bergabung dengan kami.....
ReplyDeletedi IONPK.ORG.:)
pin BB : 58ab14f5 , di add ya...:D
Depo 20ribu bisa menang puluhan juta rupiah.
Dijamin seru dan menghasilkaN IONPK.ORG