Ruwatan Murwakala dengan Rajahkalacakra




Oleh : I Ketut Sandika
Aksara sekali lagi memiliki peranan penting dalam laku kehidupan leluhur Nusantara. Aksara tidak saja sebagai penanda dan pertanda akan adanya kelahiran, kehidupan dan kematian, aksara juga dapat digunakan sebagai media meruwat segala kekotoran (sarwa mala) di dalam diri. Dalam pandangan Tantra, manusia terlahir berbekal dengan wasana karma (bekas perbuatan), baik dikehidupan sekarang dan masa lampau. Bekas perbuatan ini didapatkan dari reaksi karma yang dilakukan, baik dari pikiran (idep), ucapan (wak) dan tindakan (kayika). Manusia tidak akan dapat menghindarkan dirinya dari reaksi karma yang berpotensi manusia menikmati suka-duka, baik-buruk, dst.
Selanjutnya dalam pandangan Tantra, setiap kelahiran ada penderitaan yang mengikuti, ketika kita tidak dapat menyadari makna kelahiran, kehidupan dan kematian (Tri Kona). Untuk itu, siklus tersebut sebaiknya disadari sebagai sebuah proses kehidupan, dan menyadari bahwa semua itu adalah perjalanan dari jiwa-jiwa kita hingga berpuncak pada kelepasan. Dalam prosesnya, selain dibekali wasana karma, manusia juga dibekali Catur Bekel, yakni Suka (kebahagiaan), Duka (kedukaan), Lara (penyakit) dan Pati (kematian). Bayangkan, dari keempat bekal hidup hanya satu Suka itu, dan selebihnya adalah kedukaan.
Semua penderitaan tersebut adalah hal yang mesti dialami manusia dalam kehidupan. Menghindarinya, justru akan mengalami kedukaan yang lebih mendalam. Untuk itu, sumber penderitaan hendaknya dikenali dan dipahami dengan baik,sehingga kehidupan dapat diruwat. Dalam tradisi ruwatan leluhur Nusantara dikenal tradisi Ruwatan Murwakala, yakni ruwatan diri dengan menggunakan Rajahkalacakra. Ruwatan yang sangat rahasia, dan hanya mereka yang paham Tantra Nusantara yang dapat melakukan ini. Ruwatan yang menggunakan aksara Carakan yang terbalik, sehingga tiga penyebab sakit/pesakitan manusia dapat diruwat, seperti Ngeruwat Adhyatmika, yakni sakit karena sebab-sebab dari dalam badan sendiri, seperti sistem dalam tubuh yang tidak normal dan gangguan psikis. Sakit karena Adhibautika adalah sakit disebabkan oleh faktor luar tubuh, seperti terpukul, kena gigitan nyamuk, dlsb. Kemudian, ruwatan Adidaiwika, yakni sakit karena serangan gaib, deluh desti dan semacamnya.
Jadi, ruwatan Murwakala dengan Rajahakalacakra ini dilakukan dengan merafalkan Carakan Balik yang dihubungkan dengan rafalan tertentu, sehingga berwujud beberapa Mantra yang konon jika diucapkan secara benar akan dapat meruwat jagat kecil dan jagat besar. Bahkan disebutkan dalam Lontar Murwakala Tattwa, bahwa orang yang dapat merafalkan Rajahkalacakra dengan baik dibarengi dengan olah nafas, maka ia dapat melakukan ruwatan bumi. Bahkan rafalan ini diucapkan oleh Kidalang Kandhabhuwana (jelmaan Bhatara Guru) ketika meruwat Bhatara Kala yang Salah Weton akibat dari Kama Bhatara Guru dibuang sembarangan, sehingga Bhatara Kala terbebas dari segala kekotoran yang disebabkan oleh “salah kelahiran”.
Adapun susunan Mantra Rajahkalacakra tersebut adalah:
YAMARAJA-JARAMAYA : Hai Maharaja Jaramaya (Bhatara Kala, Pen)
YAMARANI-NIRAMAYA: Yang mendatangi sirna akan kelebihanannya
YASILAPA-PALASIYA: yang memberikan lapar lenyapkanalah.
DST (Dirahasiakan)…..demikianlah seterusnya aksara Carakan Balik dirafalkan secara terbalik, sehingga berwujud beberapa mantra mistik yang dapat digunakan untuk meruwat. Namun demikian, mantra tersebut buakanlah hanya sekadar aksara, tetapi ada sesuatu dibaliknya yang hanya diketahui oleh mereka yang menekuni aksara. Perafalan, dan di mana letak masing-masing aksara tersebut digambarkan melalui rajah Sanghyang Kalacakra. Mantram ini sangat kuat bermuatan Tantrisme, dan sangat bersyukur kita diwariskan pengetahuan spiritual leluhur Nusantara. Pengetahuan yang tentunya menjadikan kita lebih dalam menemukenali diri yang sejatinya sebagai Sang Bhatara Kala yang memerlukan ruwatan berupa aksara, sehingga Sang Sejatining Urip dapat terpancar dari dalam diri. (Selanjutnya ada di Buku Terapi Aksara)
#Ongrahayu
*penulis buku Tantra
Dosen IHDN Denpasar


Share on Google Plus

wak laba

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 comments:

Post a Comment

http://waklaba.blogspot.com/. Powered by Blogger.