Tari Baring Jangkang (foto-Putu Bonuz)
SEJARAH LAHIRNYA TARI BARIS JANGKANG
Pada jaman dahulu, ada seorang bernama I Jero Kulit, berasal
dari Dusun Pelilit, Desa Pejukutan, Kecamatan Nusa Penida, Kabupaten Klungkung.
I Jero Kulit sebagai Pembantu Raja di Kerajaan Klungkung.
I Jero Kulit di beri tugas oleh Sang Raja untuk member babi
makan setiap hari. Tempat makanan babi adalah bernama kempul, salah satu music
Tari Baris Jangkang yang bahannya berasal dari Perunggu.
Mengingat tempat makanan babi tersebut sangat unik dan
menarik dari segi bentuknya, makan I Jero Kulit bekeinginan membunyikan dengan
cara memukul kempul tersebut, dan ternyata kempul tersebut mengeluarkan suara
yang sangat dahsyat dan menghanyutkan hati. Saat itulah I Jero Kulit
berkeinginan meminta kepada Sang Raja.
Bertahun-tahun beliau bekerja sebagai pembantu Sang Raja,
sehingga munculkan pemikiran, merasa rindu dengan sanak saudaranya untuk pulang
ketanah kelahirannya di Dusun Pelilit dengan meminta kempul tersebut kepada
Sang Raja di pakai Oleh-oleh. Setelah tiba di Dusun Pelilit, ternyata Sang Raja
mengabulkan dengan hati nurani yang tulus ikhlas permintaan dari I Jero Kulit.
I Jero Kulit sekarang beranjak pulang, setibanya di Dusun
Pelilit, I Jero Kulit tidak langsung pulang kerumah, melainkan mampir
kekebunnya. Nama kebunnya adalah Bukit Jurang Runut Kempul yang dibawa ditaruh
di Kubu/Pondok tempat beliau bertedu. Karena saking lelahnya beliau berteduh
dan mengasuh sebentar, tiba-tiba terdengar bunyi kentongan secara bertubi-tubi,
I Jero Kulit beranjak bangun mendengarkan asal suara kentongan tersebut,
ternyata berasal dari Banjar Adat Pelilit. I Jero Kulit mendatangi tempat itu,
ternyata masyarakat Banjar Adat Pelilit saat itu sudah berkumpul lengkap
membawa senjata untuk menyatakan perang. Kelihan Banjar mengumumkan perang
melawan desa sebelah perbukitan batas wilayah, I Jero Kulit merasa tertantang
ikut bergabung dengan warga masyarakat tanpa membawa senjata. Masyarakat
berangkat bersama-sama menuju tapal batas wilayah ternyata musuh sudah
menunggu, tapal batas wilayah tersebut dekat dengan kebunnya I Jero Kulit.
Begitu perang akan dinyatakan mulai berkecamuk, I Jero Kulit mengambil kempul
tersebut dengan di bunyikan secara bertubi-tubi, musuh saat itu mendengar suara
kempul yang sangat mengelegar dari pemberian Sang Raja, sehingga musuh mundur,
sebab saat suara kempul itu adam rumput ilalang ikut bergerak di sekitar
tersebut, musuh melihat padang ilalang tersebut ibarat tumbak siap menyerang
musuh. Karena saking takutnya musuh, banyak musuh mati karena menabrak pohon
dan mayatnya tersangkut diranting pepohonan, sehingga kemenangan saat itu ada
di pihal warga Dusun Pelilit. Sambil merayakan kemenangan masyarakat paru
membicarakan tentang kempul yang di bawa oleh I Jero Kulit sudah di anggap
mempunyai nilai magis yang tinggi. Hasil parum Banjar Adat Pelilit akan
dibangun tarian sakral Tari Baris Jangkang.
Kenapa dinamakan Tari Baris Jangkang, sebab di saat perang,
kempul dibunyikan, padang ilalang ikut jungkang-jungking mengusir musuh. Simbul
ilalang selalu di ikat pada ujung tombak sebagai simbul untuk ikut
memenangkan perang, sehingga sampai
sekarang padang ilalang sebagai penangkal bala siapapun yang ikut menari. Jika
ada Upacara Agung di Puri Raja, Tari Baris Jangkang selalu di panggil sebagai
Tari Sakral.
Tujuan
:
1.
Sebgai
Tari Pahlawan, dengan pasukan yang sangat kuat.
2.
Penolak
terjadinya bala, sehingga setiap Pujawali di pura-pura, tari tersebut
dipentaskan.
3.
Rasa
Bhakti masyarakat Pelilit terhadap keagungan Raja dengan adanya salah satu alat
music bernama kempul
Lakon
yang ada :
1.
Guak
maling banten
2.
Buyung
masugi
3.
Jelatik
maisik
Nilai
magisnya :
1.
Orang
sakit bisa sembuh jika tari dipentaskan
2.
Lama
Mandul akan punya anak jika tari dipentaskan
3.
Mencari
pekerjaa jika tari dipentaskan
Alat
musiknya :
1.
Kempul
2.
Gamelan
satu pasang
3.
Petuk
4.
Cengceng
5.
Dengdeng
Pakaian
:
1.
Celana
dan baju
2.
3.
Sabuk
4.
Saput
dalam
5.
Saput
luar
Oleh : Santana ja Dewa
saya akui tulisan itu masih tahap belajar tiga tahun lalu makasi masukannya
ReplyDeletekeren... saya jadi tau sejarah nya tari jangkang. ijin share ya..
ReplyDelete