tradisi hataman di Desa kampung Toyepakeh yang dilaksanakan di Masjid (foto-SJD)
Desa Toyepakeh merupakan salah satu desa kampung
muslim di kecamatan Nusa Penida. Letaknya
berbatasan dengan Desa Ped dan Desa Sakti. Di saat bulan puasa, Desa Kampung
Toyepakeh mempunyai tradisi unik pada waktu buka puasa. Tradisi itu dinamai “Hataman”.
Hataman merupakan tradisi akultulasi budaya setempat. Hataman sendiri hampir mirib dengan tradisi
megibung.
Hal ini disampaikan Perbekel Toyepakeh Musbahhudin
mengatakan tradisi hataman sudah ajak sejak ada saat islam masuk ke Nusa
Penida. Tradisi ini sudah berlangsung turun-temurun. Tradisi berlangsung pada
saat bunan puasa tepatnya setiap sepuluh hari puasa. Dalam bulan suci puasa terjadi tiga kali
tradisi hataman, “ ujarnya.
Hataman merupakan tradisi makan bersama saat buka
puasa. Membentuk lingkaran yang terdiri dari lima orang dengan cara lesehan. Tandanya
mulai hataman saat jam mangrib sudah mulai, diawali dengan sholat bersama. Peserta
hataman tidak mengenal kaya atau miskin dalam satu lingkaran kebersamaan
terjalin mengalir begitu saja. Sajian yang disuguhkan masih menggunakan daun
pisang, uniknya lagi tutup makanan memakai saap.
Dia menambahkan nilai-nilai yang terkadung dalam
tradisi hataman rasa kebersamaan terjalin serta rasa persaudaraan. Hataman mempunyai
filosofi yang tinggi, dari makan bersama tidak mengenal adanya tingkatan baik
materi, kedudukan yang bersama-sama duduk makan ayang dipenuhi aturan yang
dipenuhi peserta hataman. Begitulah hendakanya masyarakat melihat perbedaan
bukan menjadi persoalan, jika disatukan bakal menjadi enak, “ tuturnya Musbahhudin.
Oleh : Santana Ja Dewa
0 comments:
Post a Comment